Telepon di meja terus bergetar, mengganggu kesunyian di pagi hari. Bahkan Lina harus melirik dua kali ketika dia lewat. Dengan secangkir kopi Americano di tangannya, dia berjalan di depan meja dengan baju tidur panjangnya. "Yura, kenapa tidak diangkat? Kopi yang agak pahit ini cocok untuk orang seperti Lina yang selalu memasang wajah dingin.
Yura duduk di sofa dengan kaki disilangkan, wajahnya penuh kesedihan. Dia bisa saja menangis karena dia dalam suasana hati yang buruk. Yura adalah gadis yang cantik, dan dia memiliki aura bintang yang kuat. Oleh karena itu, Lina bingung kenapa Yura tampak sedih sekarang. Apa berita itu memengaruhinya?
Lina dengan cepat meletakkan kopi di atas meja, suaranya sedikit keras, "Aku baru saja melihat berita tentang Haikal. Apa kamu khawatir tentang itu?"
Telepon akhirnya berhenti setelah berdering lagi. Yura menjawab dengan lirih, "Bagaimana aku bisa tidak peduli dengan Pak Haikal sekarang? Lina, aku tidak ingin menjadi berita utama karena ini."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com