Roger langsung pamit pulang, setelah mengantar Syifa dan Ai sampai ke rumah mereka.
Namun, saat Roger hendak pergi, Syifa sempat menanyakan sesuatu pada Roger, yang Roger sendiri juga sempat berfikir hal yang sama seperti Syifa.
"Iya, mungkin lebih baik kita bilang aja sama mereka. Kamu tau, kadang aku merasa seperti seorang pencuri yang harus selalu bersembunyi. Ya, walaupun kita berdua masih dalam tahap percobaan, tapi seenggaknya mereka tau dan ngga akan berfikir yang aneh-aneh lagi," balas Roger, setelah Syifa mengungkapkan apa yang ada dalam benaknya.
"Tapi, Pak. Kalau misalnya kita bilang, apa nantinya ngga akan berpengaruh pada pekerjaan saya? Saya takut kalau nantinya mereka berfikir, kalau Pak Roger mengistimewakan saya," ucap Syifa, masih mengungkapkan sedikit keraguannya.
"Ngga apa-apa. Lagipula kamu kan calon istriku." Aku Roger. Itu kali pertama Roger menganggap Syifa sebagai calon istri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com