Hari terus berlalu, pagi kembali pada posisi kembali menutup malam hening dengan cahaya pagi yang memang seharusnya sudah kembali datang.
Manusia yang harus kembali mengais rezeki kembali terbangun dari tidur nyenyak dan rasa lelah mereka yang belum sepenuhnya hilang, tidak ada yang bisa menghentikan rasa lelah, jika tidak bekerja mereka akan bingung bagaimana nantinya.
Arunika menatap pantulan dirinya dicermin, hari ini gadis itu mengerai rambutnya, untuk pertama kalinya setelah tiga tahun ia bersekolah Arunika memilih menggerai rambut hitam legamnya itu, karena yang orang-orang tau hanya Arunika dengan si pemilik luncur kuda.
"Nona, Arunika..." Panggilan dari pintu membuat Arunika menatap pintu sebentar, sebelum akhirnya mengambil tas dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar membuka pintu dan kaget karena Binu tepat berada didepannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com