webnovel

REWRITE THE STAR'S

"Kamu adalah kata semu, yang tak jua menemukan titik temu." Arunika Nayanika, gadis cantik pemilik netra hitam legam dan pipi bolong disebelah kiri. Terkenal tidak bisa diam juga asal ceplas-ceplos saat berbicara, membuat gadis itu banyak memiliki teman, meski hanya teman bukan sosok yang benar-benar berarti dalam hidupnya yang disebut sahabat. Gadis yang sering menguncir kuda rambutnya itu adalah gadis yang rapuh. Dibalik sifat bar-bar dan asal ceplosnya, ia memiliki trauma berat dengan segala hal yang disebut 'rumah'. 'Rumah' yang seharusnya menjadi tempat ternyaman untuk kembali, saat dunia menyakiti. Namun tidak, untuk sosok Arunika. Sekolah, menjadi tempatnya melepaskan luka dan trauma pada 'rumah'. Hingga, Tuhan mengirimkan sosok luar biasa bernama Sandyakala Lazuardi. Sosok dingin, ketus, pedas dan misterius. Yang mampu membuat Arunika menemukan arti 'rumah' sebenarnya. Namun, berbanding terbaik. Menurut Sandyakala bertemu Arunika adalah kesialan dalam hidupnya, yang tak seharusnya tertulis dalam lembar cerita.

Mitha_14 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
214 Chs

Keluarga Lazuardi

Arunika keluar dari kamar, setelah ia mengambil handphone dan sling bag, gadis itu menuruni satu persatu anak tangga dan menatap kepenjuru ruangan. Helaan nafas terdengar keluar, kala rumah besar dengan gaya minimalis ini tidak memiliki kehidupan, setiap ruangannya hanya ada atmosfer dingin.

"Ah, gue mikir apa sih? Bukannya memang rumah ini memang gak punya kehidupan setelah kak Gina pergi?" Arunika tertawa renyah, benar seharusnya ia sadar semenjak kak Gina sudah tidak lagi ada dirumah semua seakan begitu hampa, hitam, gelap tanpa ada kehidupan bahkan kehangatan didalamnya pun tidak ada.

Arunika kecewa? Tentu saja dulu iya, sekarang ia sudah berhasil menerima semuanya dengan lapang dada tanpa lagi menyalakan takdir. Meski, terkadang masih sama. Bohong jika Arunika mengatakan ia tidak merindukan kehangatan keluarganya dulu, bohong jika ia tidak iri dengan semua keluarga teman-temannya dan bohong jika ia sudah melupakan Sandyakala.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com