webnovel

Reniel dequina

Magical Realism
Laufend · 1K Ansichten
  • 1 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • N/A
    UNTERSTÜTZEN

What is Reniel dequina

Lesen Sie den Roman Reniel dequina des Autors DaoistA7xZQr, veröffentlicht auf WebNovel.Reniel...

Zusammenfassung

Reniel

Das könnte Ihnen auch gefallen

ONE FATEFUL NIGHT WITH THE PRESIDENT

Tiffany Green, once a celebrated socialite, possessed a reputation that transcended national borders, and her beauty was renowned worldwide. Despite her youth, she garnered respect and admiration due to her remarkable achievements. However, the zenith of her life took a drastic nosedive in a single night, transforming her from a beloved figure into the most despised woman in the country. The catalyst for this downfall was a scandalous revelation—Tiffany was discovered in bed with a man who was not her fiancee. Unbeknownst to Tiffany, her stepsister and fiancee had orchestrated a cunning trap, leaving her stranded in a web of deceit with no means to prove her innocence. Abandoned by her family, Tiffany found herself with no choice but to leave the country, vowing to return and exact revenge on those who orchestrated her downfall. The burning question lingers: will Tiffany succeed in her quest for revenge? As she navigates a path filled with betrayal and adversity, Tiffany's resilience and determination become the driving forces behind her pursuit of justice. In a startling twist, Tiffany discovers that her night of infidelity with a stranger has led to an unexpected consequence—pregnancy. This revelation adds layers of complexity to her journey, forcing her to confront not only those who wronged her but also the impending responsibilities of motherhood. Tiffany's choices and actions in the face of this revelation will shape the course of her revenge, making her journey a riveting tale of betrayal, redemption, and the enduring strength of the human spirit.

Daoistl476bw · Urban
Zu wenig Bewertungen
4 Chs

Diantara Kebohongan

{MATURE CONTENT: R18!} When lie covered by a liars, even human eyes could never tell the truth. “kamu ngga suka keramaian?” Ia mengangguk dengan senyum simpul, alihkan pandangan dari buku untuk menoleh hanya menemukan pandangan pria itu kembali terbuang ke hadapan. “kamu bisa menjelajahi tempat ini secara privat kalo mau” ucapnya dengan dua lengan bertengger ke sandaran kursi. Terkekeh geli Malena mendengar itu, “menyewa tempat sebesar ini?” sebab kedengarannya tidak mungkin. “ngga ada yang ngga mungkin di sini” geleng si pria dengan bibir mengerucut, “tinggal bilang aja ke penjaga di depan, mereka akan mengusir pengunjung lain dan menutupnya untuk bisa kamu jelajahi sendiri” kesannya pongah menjawab, “aturannya memang begitu, karena masuk ke tempat ini tidak dipungut biaya apapun kan” tolehnya kilas ke Malena yang kelihatan heran. “itu egois namanya” geleng Malena, masih kecut. Pandangan si pria mengedar ke lenggangan sejenak, “demi kenyamanan sendiri, tidak ada salahnya. Semua orang bisa menggunakan tempat ini sesuka mereka jika bilang, kecuali mereka ngga tahu” Malena kembali menggeleng kecil, “ini bukan tempat pribadi” “kecuali punya pemiliknya” sanggah si pria balik menatap, lalu memperbaiki duduknya sedikit menghadap Malena dengan satu tangan tersodor. “perkenalkan.. saya Ghani, yang punya Semesta ini” Malena menatap si pria dengan keterhenyakan dalam diamnya, lalu melirik sodoran tangan yang masih tertahan. Akhirnya, ia bertemu Ghani secara langsung. Dan ia merasa debaran jantungnya kian berdentam, diantara perasaan lega dan khawatir. Pengakuan tersebut bukan hanya mengejutkannya, tetapi gaya Ghani kala mengenalkan diri terkesan sedikit begitu pongah. “oh wow” serunya pelan, berdengus senyum menerima kilas jabat tangan yang ia lepas sepihak. “senang bertemu dengan pemilik tempat ini, secara tidak terduga” sudut bibirnya berkedut dipaksa tersenyum, tapi ia bisa menutupi itu. Pandangan Ghani masih menatapnya, tapi kembali duduk seperti semula dengan lengan menyender. “kamu familiar, seperti kita pernah ketemu sebelumnya” kata Ghani memperhatikan Malena yang pasang senyum simpul. Tidak sulit menjaga sebuah kerahasiaan, yang sulit itu adalah menjaga kepura-puraan. “saya rasa tidak” gelengnya pelan, “manusia punya banyak kembaran di bumi kan” “but feels like i’ve seen you before” bersitatap mereka lagi. Ghani dengan tatapan lekat, sedangkan Malena hanya tersenyum tipis. Malena tidak terkesan mengundang, tidak pula menunjukkan ketertarikan apapun. Ia paham dengan maksud tatapan Ghani padanya. Justru ia menunjukkan kekakuan, kecanggungan, dan sedikit ketidak nyamanan. Bukan seperti kebanyakan orang yang akan berseru semringah dan semangat ketika bertemu seorang pemilik tempat apapun, atau meminta berfoto dan sebagainya. “saya boleh tau nama kamu?” Nama adalah identitas diri yang paling krusial, Malena berpikir memberitahukan namanya adalah hal pertama yang membuat hidupnya kemungkinan berada dalam bahaya.

Nothing_El · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
13 Chs
Inhaltsverzeichnis
Latest Update
Volumen 1

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen

UNTERSTÜTZEN

empty img

Demnächst

Mehr zu diesem Buch

Meldung