webnovel

remember that day

Airin Kamiliana, wanita yang hampir selalu baik-baik saja dalam hidup. Terlahir dalam keluarga yang berkecukupan, memiliki orangbtua yang sangat mencintainya, tumbuh menjadi wanita cantik dan cerdas, hingga dinikahi oleh laki-laki yang behitu mencintainya dan dicintainya. Seperti ini kan perjalanan hidup yang diinginkan semua orang? Dan Airin beruntung bisa menjalani kehidupan sempurna seperti ini Namun, bukan hidup tidak pernah akan sesempurna itu. Begitu pula yang akhirnya harus Airin rasakan. Dia akhirnya harus merasakan perihnya kecewa dan penghianatan. Bian, pacar yang sudah sekian tahun ia pacari dan kini sudah menjadi suaminya dengan tega membuat keputusan untuk menceraikannya karena tergoda oleh sahabat lamanya. Namun, untuk menutupi semua kesalahamnya dia justru menuduh Airin berselingkuh dengan sahabat lamanya juga Setelah persidangan memutuskan perceraian mereka secara resmi, hari-hari penuh kenangan terus menjadi bayang-bayang untuk Airin dan Bian. Seperti banyak kalimat bijak yang sering kita dengar, kita akan merasa sangat menyesal setelah kita kehilangan. Dan yaps... Bian akhirnya membuktikan kebenaran kalimat bijak itu. Bian kini terus menyesal karena melepaskan Airin. Namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Airin sudah menemukan kehidupan barunya, kebahagiaan barunya. Apakah Bian akan yega datang lagi kepada Airin dan menghancurkan kehidupan bahagia Airin untuk kedua kalinya?

Galuh_Fifiana · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
377 Chs

Bagian 103

"Bunda… Ayah… Ayo!" Paggil Airin yang sudah tidak sabar untuk berkeliling Jogja. Dia sudah berdiri tepat di samping pintu mobil.

"Iya, sabar…" sahut Bunda

"Kamu kenapa semangat sekali sih, Rin?" tanya Bunda saat sudah sampai di dekat Airin.

"Hehe…" Airin hanya nyengir.

"Jadi, siapa yang temenin kamu di depan?" tanya Ayah.

"Nggak usah. Ayah sama Bunda duduknya di belakang aja," kata Airin. Dia lalu segera masuk ke dalam mobil diikuti oleh Bunda dan Ayah yang duduk di bangku belakang.

"Beneran nggak mau di temenin di depan?" tanya Ayah kembali.

"Iya, tenang aja Yah. Bukan perjalanan panjang juga, jadi Airin nggak akan ngantuk. Percaya saja sama Airin," ujar Airin.

"Hmmm… ok ok. Nanti kalau kamu lelah atau mengantuk, bilang sama Ayah biar Ayah yang gantiin kamu," ujar Ayah.

"Iya…" sahut Airin sambil mengerlingkan salah satu matanya.

"Wah… kamu genit sama suami orang ya?" ledek Bunda pada Airin.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com