'Cih seperti kamu terbiasa saja,' batin Qian Cheng dengan senyum di wajahnya.
"Sebentar lagi kita sampai," ucap Qian Chen kemudian berbelok pada persimpangan jalan, Fu Xie Lan dan yang lainnya mengikuti dari belakang.
Mereka berjalan sekitar tiga puluh menit, selama perjalanan memasuki Desa Pemburu, ada banyak pasang mata yang memperhatikan mereka secara terang-terangan. Tidak hanya itu, terdapat beberapa orang yang melangkah mendekat untuk melihat tumpukan hasil buruan yang memenuhi gerobak.
"Qian Cheng, sepertinya tangkapanmu kali ini sangat besar," ujar salah satu warga yang menghampiri mereka.
"Ah itu tidak seberapa dibanding dengan kalian," balas pria paruh baya itu sembari terus melangkah.
"Ngomong-ngomong siapa mereka?" tanya seorang pemuda yang berdiri di tepi jalan, manik matanya tak pernah lepas dari Xue Ning.
"Mereka adalah tamuku," balas Qian Chen kemudian terkekeh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com