webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime und Comics
Zu wenig Bewertungen
273 Chs

30. Tenggelam dalam konflik

Jam 6 tepat, Hanqi, Qinqin, Wenqi, dan Pingping datang.

"Bagaimana keadaan Yuan Yuan sekarang kak?" Qinqin tanya

"Dia masih berjuang untuk sadar, namun dokter kata sudah lewat masa kritis akibat racun di tubuhnya, jadi jangan terlalu khawatir"

"Yuan Yuan pakai selang oksigen di mulutnya? Bukannya itu artinya parah kak?" Hanqi giliran tanya

"Tak juga, selang oksigen itu fungsinya menyalurkan oksigen, dokter menjalankan sesuai prosedurnya kok, tak perlu risau?"

"Boleh kami masuk?" Wenqi

"Satu penjenguk saja, biarkan Wanqiu keluar dulu baru satu persatu kalian boleh melihat"

Mereka mengangguk paham.

.

Mereka berempat tak di rumah sewaktu Yuan Yuan keracunan, mereka sibuk dengan acara perkumpulan mahasiswa baru di Universitas.

Mereka merasa bersalah juga di sini, sebab mereka tak bisa membantu Wanqiu untuk membawa Yuan Yuan ke rumah sakit, mereka berpikir seharusnya tak perlu mengikuti kegiatan seperti itu sebab itu hanya formalitas tak wajib.

.

Jam 8 malam Yuan Yuan mulai memberikan respon.

"Suami, Yuan Yuan telah sadar kamu panggilkan dokter segera" Wanqiu meminta dari dalam dengan perasaan sumringah

"Tunggu sebentar"

4 adik yang mendengar turut bahagia dan hendak melihat.

.

.

Ke meja perawat.

"Pasien Haiyuan telah sadar bu, tolong diperiksa" Ucap ku

"Baik pak"

Perawat sigap dan memanggil dokter ugd yang sedang istirahat sekarang.

.

.

Di ruang Yuan Yuan di rawat.

Dokter memeriksa denyut nadi dan mengecek responnya.

walaupun lemah Yuan Yuan masih merespon! Artinya dia telah sadar walaupun belum 100%.

Karena sudah sadar, selang oksigen di pindah ke hidung yang awalnya di mulut.

"Nyonya, Haiyuan sudah sadar namun belum sepenuhnya, kemungkinan besar dia masih mengalami trauma dan tubuhnya letih akibat muntah sebelumnya, dia sudah lewat masa kritis, saya akan mengecek lagi 2 jam dan berulang, namun jika ada apa apa segera lapor ke meja perawat, termasuk jika infusnya habis"

"Baik dok, lalu jika anak saya menangis semisalnya, apa boleh saya memberikan asi?" Wanqiu tanya

"Untuk sementara jangan dulu, lambungnya masih sensitif, kami akan memberikan nutrisi lewat selang infus dulu, solusi jika menangis cukup tenangkan saja intinya jangan biarkan makanan atau minuman masuk"

"Baik dokter, terima kasih"

Yuan Yuan masih belum diperbolehkan pindah ruangan, sebab dia masih dalam pemantauan dokter UGD.

.

.

Jam 9 malam ku suruh 4 adik untuk pulang, sebab besok adalah hari pertama masuk universitas, walaupun belum masuk masa kbm(kegiatan belajar mengajar)

Wanqiu ku suruh tidur di ruang tunggu sementara aku menjaga Yuan Yuan di samping tempat tidurnya.

.

Sampai pagi aku terus terjaga sebab takut jika terjadi apa apa dengannya, aku sudah terbiasa lelah dan begadang karena pekerjaan, jadi jika begadang untuk menunggu anak aku mampi dan pasti.

.

Jam 6 pagi ku suruh Wanqiu gantian menjaga, biarkan aku membeli sarapan untuk ku dan dia di luar rumah sakit.

.

.

Turun ke lantai bawah dan cari makanan di depan rumah sakit.

Karena ini rumah sakit umum daerah dan tempat rujukan utama dari seluruh rumah sakit di Tiongkok, tempat ini sangat ramai alhasil, warung sarapan seperti warung sayur di pasar, di serbu pembeli, bukan hanya satu warung, tapi 8 warung semuanya ramai.

(Pakai masker untuk menutupi identitas ku)

.

"Nona kecil, kenapa kamu memegangi perut? Kamu sakit?" aku tanya ke anak perempuan yang sedang berdiri di depan ruangan rumah sakit, dia sedang minun dari air kran

"Saya belum makan pak, ibu sakit dan di rawat di situ(menunjuk ruangan di sampingnya), rumah sakit sangat pelit pada kami yang tak cukup uang" Keluh kesahnya

"Kamu tak punya uang untuk beli makan?"

Menggeleng.

"Aku dan ibu tinggal hanya berdua, ibu yang bekerja aku hanya membantunya"

(Di sini aku tak berniat tanya soal siapa ayahnya atau dimana ayahnya, sebab ku pikir ayahnya tidak ada di sini dan tidak di sebutkan artinya hubungan tak baik atau ayahnya sudah tiada atau malah pergi meninggalkan mereka berdua, intinya semua itu buruk untuk di tanyakan)

"Ibumu sudah makan?"

"Belum, kemarin malam perawat tak memberikan karena tak ada jatah malam, lalu sarapan belum datang, namun yang ku tau sarapannya tak cukup bahkan untuk makan ibuku sendiri"

"Tak apa jangan bersedih, aku di sini ada makanan, dua porsi jika kamu dan ibumu mau ambilah" Ku hendak berikan tas plastik yang isinya dua porsi makanan dan dua minum teh hangat

"Aku tak punya uang tuan, ibu kata tak baik menerima bantuan tanpa memberikan bantuan balik"

"Ibumu baik mengajar, kalau begitu aku akan minta bantuan balik padamu, tolong doakan anak ku Yu Haiyuan agar lekas sembuh ya" Ku berikan paksa tas plastik yang ku pegang

"Apa itu cukup tuan untuk makanan ini?" Nona kecil tak enak jadinya

"Percaya saja, doa anak berbakti itu lebih berharga daripada emas segunung" Ucap ku

"Jika anda berkata begitu seharusnya doa ku ku jual setiap hari tuan, tapi terima kasih atas makanan, siapa nama anda?"

"Yu Hajin, kamu siapa?"

"Aku Ji Jinqi, ibuku memanggilku Qiqi, eh tunggu sebentar Yu Hajin? Apa anda Yu Hajin yang itu?.... Eh kemana perginya?" Nona kecil mencari sementara aku segera bersembunyi agar identitas ku tak terbongkar

.

.

Kembali beli sarapan ke depan.

.

Jam 7 kurang 15 baru balik.

"Kenapa lama?" Wanqiu tanya

"Tadi antri panjang istri, banyak pengunjung rumah sakit yang beli sarapan juga"

"Oh ku kira kamu ngopi dan merokok dulu" Wanqiu tau pola ketika suaminya akan ngopi dan merokok, yaitu ketika suaminya banyak pikiran dan sedang kumpul dengan keluarga besar.

"Tidak, aku perlu tidur jadi tak mungkin ngopi, untuk rokok ku rasa aku meninggalkannya di mobil, itu di parkiran dan aku malas mengambilnya"

"Benar, mari gantian berjaga, kamu bisa tidur sejenak, jika dokter datang aku akan membangunkan mu"

.

.

Tidur jam 7 setelah makan dengan cepat.

Jam 8 di bangunkan sebab dokter bilang Yuan Yuan bisa di pindahkan ke ruang rawat inap pasien.

Ruang Vip, sesuai dengan kartu tunjangan kesehatan yang ku bayar tiap bulan untuk 3 anggota keluarga kecil ku.

.

Di ruang rawat.

Hanya satu pasien saja.

"Wanqiu apa aku perlu memberi tahu adik jika kita sudah pindah?" Aku tanya sebab takutnya mereka tertipu

"Tak perlu, biarkan mereka tanya sendiri di meja perawat nantinya, kamu lanjut istirahat saja, atau mau mandi dulu?"

"Aku tidur dulu saja"

"Kalau begitu tidur di samping Yuan Yuan, aku akan mandi dulu"

"Oke"

.

Naik ke samping kiri, dan tidur dengan Yuan Yuan.

Setelah Wanqiu selesai mandi aku pindah tidur ke sofa.

Tidur dengan lelap agar tenaga kembali pulih.

.

.

Tidur sampai jam 11.

Di bangunkan oleh Yuan Yuan yang di bantu Wanqiu.

"Sudah siang suami" Wanqiu bilang

"Ughhhh oke oke, Yuan Yuan sudah baik sepertinya?"

"Dia tak mau diam di ranjang, dia ingin membangunkan mu sejak tadi"

"Kenapa begitu?" Aku tanya sebab biasanya Yuan Yuan tak peduli dengan ku, bisa ku ajak main namun dia cuek padaku, kan heran jadinya

"Ya aku gak tau, oh iya ini sudah siang, aku atau kamu yang beli makanan?"

"Biar aku saja, tapi aku mau membasuh muka dulu, aku juga ngopi dulu"

"Tidak sekalian merokok?"

"Tidak"

.

.

Pukul 4 sore 4 adik kembali datang.

Mereka tertipu sebab mereka tak tau jika Yuan Yuan telah pindah ruangan, aku sudah menebak itu sebenarnya tapi Wanqiu kata tak perlu menghubungi rumah jadi ya sudahlah.

.

Yuan yuan senang dikunjungi, sebab di sini sebenarnya sepi, sebab jarang ada yang menggunakan ruangan vip.

.

.

"Kak seriusan aku baru tau ini, ku pikir dokter itu harus bisa apa saja ternyata ada penjuruan lagi soal keahlian, kira kira aku harus masuk kejuruan mana?" Qinqin tanya

"Penjurusan dokter ada banyak ilmu yang artinya jadi pendidik, juruan ortopedi, dermatologi, pantologi, radiologi, dokter anak, bedah jantung, bedah umum, dll semua penjuruan spesialis baik, jadi dokter umum pun baik juga"

"Emm sebenarnya aku berniat jadi dokter bedah umum, apa mungkin?"

"Tak perlu terburu buru, pikirkan lebih dulu dengan matang sebab jika kamu sudah memilih kamu tak bisa mundur dan ganti"

"Baik kak"

.

Besoknya Yuan Yuan bisa pulang sementara diriku bisa kembali kerja, menebus absen ku selama 1 setengah hari kemarin.

Pergi ke lokasi shooting drama DOTS, sebenarnya latar belakang drama ini ada di kamp militer perbatasan negara, namun karena keterbatasan izin kami pun hanya menyewa kamp di desa saja yang intinya jarang ada rumah dan banyak hutan dan sabana.

Perjalanan 1 jam saja.

Tujuan perjalanan adalah untuk meninjau drama eps 9&10. (Minggu ini sedang tayang eps 7)

.

Jam 9 di lokasi.

Ku lihat sebentar saat pengambilan video dilakukan.

Ada 3 orang di frame, dua berdebat satu hendak melerai.

Di alur harusnya dua yang debat harus berhenti sejenak setelah seorang melerai namun sayangnya debat meluncur terus.

"Tokoh pelerai apa dia pendatang baru?" Aku tanya ke staf

"Benar pak, dia baru debut namun aku agak kasihan dengannya, sebab di sini yang senior yang berkuasa, adegannya banyak di ambil dan pak sutradara seperti tak memperdulikannya"

Ibaratkan dia Angelina Jolie dari China, Ahn Hyui, siapa yang tak kenal dirinya ketika di tahun 90-2000 an, dia itu artis china yang masuk ke box office amerika, walaupun bukan yang pertama, namun aku masih ingat film keren yang ia bintangi, kalau tak salah dari 8 film box office 3 diantaranya dia jadi tokoh utamanya, walaupun itu bisa di hitung jari dan tak sampai puluhan, namun siapa yang tak tau juga jika film box office itu Perekamannya minimal 4-6 bulan paling lama bisa 10 tahun, bisa jadi 3 tokoh utama adalah hal yang luar biasa.

Dia mungkin baru debut, bakat belum terasah, namun bukan begini juga caranya memperlakukannya, aku prihatin namun sayangnya Sutradara dan diriku sudah terikat kontrak untuk tidak ikut campur dan hanya boleh memberi saran, keputusan mulak ada di sutradara.

.

Break shooting.

Ahn Hyui duduk sendiri dan makan bakal dari rumah sepertinya.

Coba ku hampiri dirinya.

.

.

"Lelah?" Tanya ku sambil memberikan botol minum dingin

Dia tampak bengong dan bingung dengan shooting hari ini.

Dia mendoangak dan melihat ku.

"Eh, Pak PD Yu Hajin" Langsung berdiri dan hormat padaku tanpa memperdulikan makanan di pangkuannya yang sekarang terjatuh

Brak...

"Duh duh, kamu tak perlu bersikap hormat begitu padaku, yang tenang saja" Ku bereskan makanannya

"Biarkan saya saja Pak PD dan maaf"

"Tak usah minta maaf, aku jadi merasa yang bersalah sebab mengagetkan mu, makanan mu sekarang tak bisa di makan ayo aku traktir makanan saja untuk menggantinya"

"Tak perlu pak PD, aku yang teledor karena tak melihat anda sebelumnya, ini bukan kesalahan anda"

"Jangan menolak, shooting mu masih panjang, sampai sore nanti, jika menolak aku akan memberikan ulasan buruk pada sutradara mu nantinya"

"Ehh.. "

"Makanya ayo ku traktir makan saja"

.

.

Kebanyakan staf dan pemain pergi untuk cari makan sebab makanan disini memang aslinya seadanya saja.

Ku ajak dia ke resto dekat situ.

"Buruan pesan, waktu mu terbatas bukan, tak usah sungkan juga" Suruh ku

"Pak saya benar benar minta maaf, saya tak ingin keluar dari drama ini, saya baru mulai debut dan keluarga saya kekurangan ekonomi, jadi tolong biarkan saya bertahan untuk memperbaiki acting saya, saya berjanji akan lebih baik" Ahn mengira ini hanya pemanis sebelum dirinya di keluarkan, sebab di pikirannya dia selalu berbuat salah di proses shooting.

(Sebab ada desas desus yang memang benar ku lakukan, yaitu memecat artis atau aktor dengan cara begini, jadi jika ada artis atau aktor drama ku, yang ku ajak ke resto mereka khawatir dan panik)

"Kamu pasti mendengar informasi tak jelas itu ya, dengarkan aku mengajak mu kemarin hanya karena aku ingin mengganti makan siang mu, aku tak akan memecat mu"

"Anda berkata kebenaran kan pak?"

"Tentu saja, jadi pesan saja tak perlu khawatir"

.

.

Ragu dan takut ada, namun Ahn akhirnya tetap memesan makanan, pesan nasi goreng dengan omelette, minumnya hanya jus jeruk.

"Anda tak pesan makanan pak?" Ahn memberanikan tanya

"Tidak, aku cukup minum jus alpukat saja ini"

"Makan itu sangat penting pak, ini sudah jadwalnya makan siang..... " Ahn terus berkata seakan akan lupa kalau aku ini bosnya

"Eh maaf pak saya terlalu banyak bicara" Ahn teringat setelah 250 kata di ucapkan

"Hahaha, kamu ini cerewet juga rupanya kalau menyangkut kesehatan orang lain, seperti istri ku saja, tapi itu bagus sebab suami mu nantinya pasti akan merasa kangen jika kamu tak mengingatkan atau mereka salah jika kamu diam, sejujurnya aku mengajak mu makan ada hal yang ingin ku bicarakan" Ucap ku jadi serius di akhir

"Pak saya belum siap menganggur, jadi jangan pecat saya"

"Aku tak berniat memecatmu, tapi aku ingin menawarimu pekerjaan setelah drama ini usai, aku belum dapat dana projek sih tapi aku akan mencoba kembali jadi sutradara sekaligus PD drama dengan cerita berbeda, nah penawaran ku padamu adalah kamu jadi pemeran utamanya"

"Pak PD anda serius!?" Ahn kaget

"Ketahuilah aku ini budak perusahaan, aku berhenti tak di perbolehkan, aku terlanjur terjun jadi biarkan basah sekalian, aku mengundang mu walaupun tak ada jaminan drama ku disetujui oleh pak direktur, namun niat ku tulus ingin mengundang mu terlebih dahulu"

"Saya setuju pak PD!"

"Eh, kamu tak tanya drama ku temanya apa, alurnya bagaimana atau tentang drama lainnya?"

"Emm, apa seperti drama dewasa The World of the Marriage?" Ahn teringat drama menantang ini

"Kamu terganggu jika ada adegan hubungan badan ataupun ciuman?" Tanya ku

"Pak saya artis yang baru debut, tolonglah pak saya belum ingin terkena cap artis dewasa plus plus"

"Kamu terganggu dengan adegannya?"

"Ciuman baik namun hubungan badan mungkin bisa di perankan artis pengganti pak PD"

"Kamu apa tau tau jika di the world of marriage, itu pemain wanita tak menggunakan artis pengganti? Aku tak menonjolkan sex di situ tapi seni acting dalam sex, toh aslinya mereka tak sampai sex juga"

Ahn tau tapi adegannya sangat panas dan bergairah, Ahn masih muda dan belum punya pengalaman di ranjang seperti itu.

Ahn diam dan bingung mau berkata apa sebab jika iya maka ia harus setuju dengan semua adegannya, namun jika tidak ia akan melewatkan moment yang mungkin hanya satu kali seumur hidup.

"Ahn Hyui, tak perlu langsung setuju, pikiran saja dulu, namun percayalah jika aku selalu menaruh rasa hormat pada orang yang kerja di drama ku, tak akan ku biarkan karir mereka redup atau bahkan hancur karena adegan bodoh, sebab di drama ku tak ada namanya adegan bodoh dan jelek, semua ku pikiran dengan matang, jadi katakan saja jika sudah membuat pilihan, kamu bisa menemui ku di kantor CCTV, paling lambat Januari Akhir tahun depan ya"

Ku tinggalkan dia. (Makanan sudah ku bayar)

.

.