Ketika ia melihat Marvin tetap diam dan tidak maju kedepan dengan jawaban, Kupu-Kupu segera tersenyum.
Senyumannya penuh kekejian dan kesenangan. Inilah pertma kali ia menunjukkan kepada Marvin tempramennya sebagai sang ratu.
"Kamu pikir kamu mengerti rahasia dunia ini?"
"Kamu pikir hanya kamu saja yang dapat melihat pola-pola tersebut?"
"Kamu pikir kamu sendiri yang harus bertanggung jawab menyelamatkan dunia? Marvin, bukankah itu terlalu bersifat narsistik?"
Ini merupakan peringatan yang amat keras.
Rasanya seperti rasa malu dari murid yang kosong ingatannya yang dipanggil oleh gurunya.
Kupu-Kupu melanjutkan dengan tak acuh, "Apakah kamu berpikir jika dunia ini hanyalah sebuah ilusi?"
Marvin berpikir sedikit, kemudian mengangguk.
Dari sudut pandang kehidupan sebelumnya, Benua Feinan hanyalah sebuah permainan.
Kupu-Kupu segera mengeluarkan tangannya dan membuat Marvin membelai wajahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com