Xiao Tianyou mendengarkan cerita itu secara skeptis. "Itu benar-benar hanya sebuah dongeng."
"Aku tahu, saat pertama kali ayahku menceritakan cerita ini kepadaku, aku juga berpikiran yang sama denganmu." Tetua Dam merasa setuju. "Tapi, cerita ini telah diberitahukan dari generasi ke generasi, kepada pemimpin Klan Pedang Hitam yang selanjutnya."
"…. Kau seharusnya menceritakan ini kepada Wang Yu, bukan aku." Xiao Tianyou menunjukkan fakta dari situasinya.
Tetua Dam mengangguk. "Aku tahu, aku harusnya memberi tahu Wang Yu mengenai semua hal ini. Tapi…" Wajah tuanya menunjukkan ekspresi menyerah. "Bagaimana bisa aku memberitahu tentang semua ini kepada Wang Yu, ketika ia saja ingin menjatuhkan Klan Pedang Hitam dan mengabaikan aku sebagai seorang ayahnya?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com