webnovel

Apa Hubunganmu Dengan Paman (2)

Redakteur: Wave Literature

Jing Wushuang memejamkan matanya. Lalu dia menggelengkan kepalanya, tersenyum dan berkata, "Aku sangat minta maaf."

"Nona Jing, saya akhirnya bisa menancapkan bunga ini. Nona, lihat ini bagaima..." Dari luar masuklah Ibu Wu yang sedang membawa sebuah vas bunga. Dia tak sempat menyelesaikan kalimatnya saat melihat Mu Yuhao sedang duduk di samping Jing Wushuang. Dia pun terkejut sesaat, lalu berkata saat telah tersadar, "Tuan Mu Yuhao, bagaimana Anda bisa ada di sini?"

"Ibu Wu?" tanya Mu Yuhao. Dia lebih terkejut dibandingkan Ibu Wu.

Nenek Mu Yuhao atau ibu Mu Jinchen, meninggal saat melahirkan pamannya itu. Sedangkan putra Ibu Wu lebih tua beberapa bulan dari pamannya. Pamannya pun akhirnya tumbuh dalam perawatannya. Dari kecil hingga dewasa, wanita paruh baya ini yang selalu merawatnya. Sejak pamannya mulai mengerti akan sesuatu, dia menganggap Ibu Wu sebagai ibunya. Pria itu juga tidak akan mengizinkan wanita tua ini untuk mengerjakan sesuatu yang berat. Bahkan pria itu harus menghormati tiga orang, yaitu ayahnya, Mu Zhilan dan Ibu Wu. Lalu sekarang Ibu Wu justru datang karena disuruh untuk menjaga Jing Wushuang.

Pandangan Mu Yuhao tidak berhenti menatap ke sana kemari. Tatapan bingung dan tidak yakin terlihat dari matanya. Akhirnya dia memejamkan matanya dan melayangkan pertanyaan kepada Jing Wushuang, "Wushuang, sebenarnya apa hubunganmu dengan paman?" 

"Paman? Komisaris Mu?"

Mu Yuhao tidak menjawab. Dia membuka matanya dan menatap Jing Wushuang. 

Sementara Jing Wushuang sangat terkejut dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu. Dia tidak mengerti mengapa Mu Yuhao tiba-tiba bertanya seperti itu. "Sama denganmu. Hubungan seorang atasan dan bawahan."

Tatapan Mu Yuhao berubah dingin. "Lalu mengapa Ibu Wu ada di sini?" tanyanya dengan serius.

Jing Wushuang sangat pusing, dia sudah mengatakan kalau tidak perlu menyuruh orang untuk menjaganya, tapi Mu Jinchen tetap menyuruh Ibu Wu untuk datang. Ketika wanita tua itu datang, dia sangat menyukainya dan juga tidak ingin menyuruhnya untuk pergi. Entah kenapa dia harus menjelaskan sedetail ini.

"Tuan Mu Yuhao, Anda jangan marah seperti ini. Tuan bisa mengagetkan Nona Jing, dia kan masih sakit. Tuan Mu Jinchen lah yang menyuruhku kemari untuk menjaga Nona Jing. Kalau terjadi apa-apa, Tuan Mu Jinchen akan khawatir," jawab Ibu Wu. Melihat Jing Wushuang yang lemah ditanyai oleh Mu Yuhao dengan nada keras seperti itu, membuatnya tidak tahan untuk berbicara.

Terjadi perdebatan dalam hati Mu Yuhao. Sementara Jing Wushuang tidak mengerti maksud antara Ibu Wu dan Mu Jinchen. Lalu mengapa aku bisa tidak mengerti juga? Bahkan Ibu Wu juga mengatakan kalau paman bisa khawatir. Bisa khawatir… Pikirnya.

"Wushuang, kamu benar-benar double standar. Seorang atasan seperti paman bisa khawatir kepada bawahannya. Aku yang juga seorang atasan memangnya tidak boleh? Katanya juga…"

"Mu Yuhao!" Jing Wushuang langsung memotong ucapan Mu Yuhao. Matanya yang indah langsung berubah dengan syarat kemarahan. Dia tidak mengerti mengapa Ibu Wu bisa mengatakan seperti itu, tapi dia tidak berpikir kalau pria di hadapannya ini punya hak untuk bertanya seperti itu padanya.

"Tolong perhatikan status dan sikapmu! Aku tidak berpikir kamu punya hak untuk menanyakan hal apa pun selain pekerjaan kepadaku!"

Mendengar ini, Mu Yuhao seperti sebuah balon yang kempes. Benar, memangnya aku punya hak apa untuk bertanya kepada Jing Wushuang? Batinnya. Dia selalu menyukai Jing Wushuang, tapi wanita ini dari awal selalu menolaknya, bahkan sedikit ruang saja tidak ada untuknya. Selain sebagai atasannya, memangnya aku masih memiliki status apa lagi di matanya? Batinnya lagi.

"Akhirnya aku mendengar panggilan selain 'direktur' dari bibirmu. Aku sangat senang," ucap Mu Yuhao dengan tenang, meskipun terdengar memilukan.

"Ingat perkataanmu yang kamu ucapkan sendiri. Dia dan aku sama-sama hanya memiliki hubungan sebatas atasan dan bawahan bagimu. Kalau tidak…" Mu Yuhao tidak melanjutkan kalimat selanjutnya. Dan akhirnya dia mengucapkan sesuatu, "Aku tahu kalau kamu tidak butuh perhatianku. Maaf aku sudah mengganggumu. Aku berharap aku tidak mengacaukan dirimu. Istirahat yang cukup. Aku akan bekerja dengan baik."

Setelah itu, Mu Yuhao langsung belajar keluar. Melihat punggung pria itu yang berjalan keluar, Jing Wushuang akhirnya bisa bernapas lega.

"Nona Jing, Tuan Mu Yuhao kenapa? Apa yang barusan aku katakan salah?" Ibu Wu bertanya kepada Jing Wushuang dengan wajahnya yang cemas. Melihat sikap Mu Yuhao, entah kenapa dia merasa kalau majikannya itu juga menyukai wanita ini.

"Ibu Wu, ucapan seperti tadi tolong jangan dikatakan lagi. Aku dan Tuan Mu Jinchen benar-benar hanya sebatas atasan dan bawahan." 

Jing Wushuang tidak bermaksud untuk menyalahkan Ibu Wu, dia juga ingin bersikap baik kepadanya. Namun sudah terlambat bagi seorang yang baru kenal seperti wanita paruh baya itu untuk senang meski dirinya tidak sampai melampiaskan kekesalan hatinya.