Ucapan A Zi tidak membuat Yin Tianji langsung mengungkapkan perasaannya, ia tetap memegang bunga itu sambil menundukkan kepala, hatinya berdetak sangat kencang, seperti ada petir yang menyambar.
Di satu sisi ia merasa dirinya tidak berguna, di sisi lain ia merasa ia tidak enak untuk mengungkapkan perasaannya, ia takut merasa bersalah padanya.
"Tuan Muda sekte." Ekspresi A Zi tampak sedikit dingin, dengan suara yang berat ia berkata, "Aku tidak tahu, kamu mendekatiku karena Adikku! Aku pernah mendengar bahwa beberapa orang yang memiliki kedudukan mempunyai hobi yang berbeda. Meskipun nasibku tidak bagus, tapi aku bersumpah aku akan menjaga Adikku sampai mati!"
"Tidak, aku aku aku…" Yin Tianji terlihat begitu gugup. Ia menunjuk adiknya yang sedang pura-pura tidur, wajahnya memerah, dan ia tidak bisa berkata apa-apa.
Ekspresi wajah A Zi tampak semakin dingin, ia menoleh ke belakang lalu pergi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com