webnovel

Kemarahan Dongfang Hua!

Redakteur: Wave Literature

Dongfang Hua masih memiliki marga yang sama dengan Dongfang Ya.

Dongfang Ya sama sekali tidak akan menyangka bahwa ia akan bertemu dengan mereka berdua, terutama Shangguan Haoyue, saat ia menatap wajahnya langsung merah merona.

Dongfang Ya melihatnya dan kemudian berkata, "Adik... Bukannya kamu masih dihukum ya?"

Wanita ini juga berani menaruh hati pada kakak Shangguan?

Dongfang Hua memang sedang dihukum, dengan wajah merasa bersalah ia menjawab, "Iya kak, aku memang sedang dihukum, tapi aku lapar jadi aku ingin pergi makan ke Bai Wei Xuan."

Dongfang Hua dihukum karena ia telah mengeluarkan hewan peliharaannya di kehidupan manusiawi dan memberikan hewannya obat Dan sehingga menyebabkan kerusuhan di sana.

"Yang harus kamu ingat sekarang adalah pesan-pesan dari keluargamu, hewan peliharaan dan obat Dan bukanlah barang yang sembarangan, jangan sampai kamu kehilangan semuanya nanti."

Dongfang Hua mengingat kejadian saat hewan peliharaannya membuat keributan saat itu, ia pun dalam hati ingin memarahi Yin Wushuang. Kemudian ia pun menganggukan kepalanya dan berkata, "Iya."

Shangguan Haoyue juga mendengar cerita bodoh yang dilakukan Dongfang Hua, ia pun berkata, "Dongfang Hua, kamu harus ingat bahwa kamu adalah murid di Shengxian Meng dan jangan lupakan ajaran yang sudah ditanamkan oleh keluarga Dong Fang kepadamu!"

Dongfang Hua semakin membenci Yin Wushuang saat ia diceramahi Shangguan Haoyue, "Baiklah, Kakak Shangguan."

Dongfang Ya melihat wajah Dongfang Hua yang sangat suram dan berkata, "Sudah, sekarang kamu pergi makan saja! Aku dan Kakak Shangguan pamit duluan."

"Baiklah, hati-hati dijalan kakak Ya dan Kakak Shangguan."

Dongfang Hua melompat dari kapal kemudian pergi meninggalkannya.

Ia tidak ingin membuat dirinya malu lagi, apalagi di depan Dongfang Ya dan Shangguan Haoyue.

Dongfang Hua sudah dimarahi atasan Li Geshi dan ia sekarang sudah kehilangan hewan bintang empat miliknya...

Menurutnya kelabang peliharaannya itu sangat disayangkan bisa mati begitu saja, padahal kekuatan yang dimiliki kelabangnya itu sudah mencapai level 4.

Dongfang Hua yakin akan ada orang selain dirinya yang bisa menjinakkan kelabangnya.

Mereka tidak seharusnya menceramahinya, seharusnya memujinya karena hewan bintang empat yang sangat langkah ini.

Baginya orang yang seharusnya di marahi adalah Yin Wushuang, karena ia yang membuat masalah.

Jika dilihat dari perkataan Dongfang Ya tadi, sikapnya sekarang juga telah membuat keluarga Dong Fang malu?

Dongfang Hua yakin bahwa keluarganya pasti akan marah besar karena hewan peliharaan bintang 3 sangatlah mahal dan sekarang sudah sangat langka.

Ini semua karena Yin Wushuang! Ia telah membunuh hewanku!

Yang tidak disangka oleh Dongfang Ya adalah bisa-bisanya guru memberikan Yin Wushuang surat undangan, meskipun Dongfang Hua tidak tahu bahwa Yin Wushuang ikut bergabung atau tidak.

Semoga saja ia tidak datang. Karena kalau sampai ia datang aku pasti akan memberinya pelajaran!

Ia berencana akan membalas dendamnya pada Yin Wushuang!

Semakin dipikir, ia akan semakin merasa kesal, kemudian ia pun berjalan mendekati Bai Wei Xuan dan membentaknya, "Pelayan, masaklah sayur yang paling mahal untukku!"

"Baiklah, silakan masuk ke dalam!" Saat mendengar Dongfang Hua ingin memesan sayur yang mahal, sikap pelayan itu sangat baik dan bertanya, "Nona, kamu mau pesan berapa porsi sayur?"

"Tiga..." Dongfang Hua belum selesai menjawab, seketika ia melihat seorang gadis berpakaian merah sedang berdiri di depannya.

Gadis itu terlihat sangat cantik, ia sedang mendengarkan teman yang ada di sampingnya.

Kelihatannya gadis itu masih muda tapi ia sudah sangat cantik.

Krekkk… (suara patah)

Dongfang Hua mematahkan sumpit yang ada sedang ia pegang.

Bagi Dongfang Ya, dunia ini begitu sempit!

Pelayan itu tidak mengerti dengan sikap yang dilakukan oleh Dongfang Ya, kemudian ia pun bertanya, "Tamu yang terhormat... Kamu mau pesan berapa porsi sayur?"

Dongfang Hua tidak mendengarkan ucapan pelayan itu lagi, hatinya semakin panas, ia pun semakin merasa emosi.