webnovel

Might of the Death Seal

Redakteur: Wave Literature

Ketika kata-kata Mu Chen terdengar di tempat latihan, suasana yang tadinya penuh semangat mendadak berubah menjadi hening. Ratusan mata melihatnya.

Siapa yang menyangka bahwa Mu Chen-lah yang lebih dulu menantang Luo Tong? Apakah karena ia tidak tahu bahwa Luo Tong selalu mencari-cari kesempatan untuk bisa mengganggunya? Mengapa sekarang ia melawan Luo Tong sendirian?

"Qian'Er, apa yang dilakukan Mu Chen? Luo Tong tidak mudah dikalahkan." Mo Ling bergegas menemui Tang Qian'Er. Ia bertanya dengan wajah serius saat menatap punggung Mu Chen.

Tang Qian'Er menggelengkan kepalanya. Meskipun ia khawatir, tetapi ia berusaha menyembunyikan perasaannya ini. Ia malah tertawa sedikit, lalu berkata: "Tidak apa-apa, ia tahu yang ia lakukan."

Mo Ling tersenyum sedikit sambil mengangguk. Pertarungan ini sesuai dengan peraturan yang ada. Meskipun ia mencoba membantunya, ia tidak bisa ikut campur secara langsung. Ia hanya berharap Mu Chen memiliki sedikit keahlian. Kalau tidak, Luo Tong tidak akan membiarkan dirinya dipermalukan seperti ini.

"Ho ho"

Luo Tong tertegun ketika dirinya ditatap oleh ratusan mata yang berada di sekitarnya. Wajahnya yang semula suram berangsur-angsur berubah menjadi dingin. Dari mulutnya, terdengar suara tawa pahit.

"Jadi menurut mu kamu sudah terbiasa dengan keadaan Heaven Class setelah berada disini selama beberapa hari, sehingga kamu sekarang berani menyombongkan diri?" Luo Tong berdiri. Matanya menatap tajam ke arah Mu Chen.

"Apa maksudmu? aku juga mau bertarung sedikit denganmu." Mu Chen tertawa kecil. Senyumnya mengembang ketika ia berkata: "Lagi pula, bukankah hal yang wajar bagi senior untuk bertarung dengan anak baru? Jiang Li tadi berkata demikian."

Disamping mereka, raut wajah Jiang Li berubah ketika Mu Chen menyebut namanya. Tetapi, sebisa mungkin ia tetap menunjukkan wajah tegasnya pada Mu Chen. Ia bertanya di dalam hati, mengapa anak ini berani menantang Luo Tong. Apakah ia tidak tahu bahwa Luo Tong memiliki kekuatan setingkat Spiritual Movement Stage - Late Phase.

Luo Tong menatap wajah tampan Mu Chen yang tersenyum. Jauh di dalam hati, ia merasa sangat marah. Senyuman itu terlihat mengejeknya. Tetapi ia tetap menyeringai, kemudian berkata: "Kalau itu maumu, sebagai Senior aku terima tantanganmu. Sekalian, sekalian..."

Setelah mengatakan dua kata itu, tatapan dingin Luo Tong tidak dapat disembunyikan lagi. Aliran Spiritual Energy ganas perlahan melilit permukaan tubuhnya, dan mengalir keluar tubuhnya.

Murid lain yang menonton berjalan mundur. Mereka takut terkena aliran Spiritual Energy ini.

Mu Chen mengulurkan kepalan tangannya: "Silahkan."

Luo Tong tidak bermain-main. Tampak wajahnya semakin gelap. Ia mengeluarkan seluruh Spiritual Energy-nya sampai habis. Ia melangkah maju, lalu melesat kencang bagaikan anak panah. Diiringi dengan suara ledakan, kepalan tangannya mengarah ke depan. Tanpa ragu ia menyerang Mu Chen.

Ketika penonton melihat keganasan Luo Tong, mereka terkejut. Bagaimana ini bisa dikatakan pertarungan kecil? Luo Tong jelas punya niatan untuk menghabisi Mu Chen.

Mu Chen melihat Luo Tong yang berlari ke arahnya. Tapi ia tidak ada niatan untuk kabur atau sembunyi. Dark Spiritual Energy mulai menyelimuti tangannya. Ia mengambil kuda-kuda untuk menghadapi kekuatan serangan Luo Tong secara frontal.

Ia ingin merasakan seperti apa kekuatan Spiritual Movement Stage-Late Phase.

Suara menggema terdengar ketika pukulan mereka saling beradu keras. Spiritual Energy milik keduanya tampak bertabrakan, hingga mengeluarkan gelombang energi. Gelombang ini memunculkan hembusan angin kencang disekitar mereka.

Gelombang energi ini menyebar keseluruh tempat latihan. Kedua tubuh mereka tampak bergetar. Mu Chen bergetar hebat, lalu terhempas beberapa langkah. Disisi lain, Luo Tong hanya terhempas sebanyak satu langkah. Hal ini membuktikan bahwa Luo Tong lebih unggul ketika pertarungan langsung.

"Sehebat apapun Spiritual Energy mu, akan selalu ada perbedaan level di antara kita; bahkan aku bisa mengalahkanmu, akan aku kalahkan kau sampai mati!" Mata Luo Tong tampak dingin. Ia berada pada Spiritual Movement Stage-Late Phase, sedangkan Mu Chen berada pada Middle Phase. Meskipun tidak jauh berbeda, tetapi perbedaan ini cukup menyusahkan.

"Apakah ayahmu tidak pernah mengajarimu, kalau memang sudah tidak mampu, telan saja harga dirimu? Karena kamu yang lebih dulu menantang ku, kamu pasti malu!"

Mendengar ini Mu Chen tertawa, kemudian ia berkata: "Ketika aku belajar bagaimana cara untuk bertahan, kamu masih menjadi anak manis yang duduk di sekolah. Alasan mengapa aku tetap bertahan, karena ketika itu aku bertemu dengan seseorang yang tidak bisa aku kalahkan. Tetapi kasihan sekali, karena menurutku, kamu tidak sehebat itu."

"Kalau begitu, akan kutunjukkan padamu harga yang harus kau bayar jika bermain-main denganku!"

Mata Luo Tong menunjukan kejenuhan. Ia mengacungkan kedua jarinya, membentuk sebuah energi hijau gelap berbentuk pedang. Ujung jarinya terlihat seperti pedang yang muncul dan menghilang secara bergantian. Dari sana juga muncul aliran energi yang kuat.

"Great Luo's Sword Technique1?" Semua terkejut ketika melihat ujung pedang berwarna kehijauan, mulai muncul di ujung jari Luo Tong.

"Great Luo's Sword Technique milik wilayah Luo?"

Mu Chen menatap pedang hijau yang berkilauan itu. Great Luo's Sword Technique termasuk Spiritual Tier - Low Rank. Jurus inilah yang membuat penguasa wilayah Luo terkenal. Ia tidak menyangka bahwa Luo Tong telah mempelajarinya. Tetapi, dari penampilannya, sepertinya jurus ini belum sempurna. Namun, cukup mengesankan karena ia telah mempelajarinya saat masih berada di Spiritual Movement Stage.

"Wuuuuush!"

Luo Tong tidak memberi Mu Chen kesempatan untuk berpikir. Tatapan matanya semakin dingin ketika tubuhnya menyerang lawannya. Jarinya terhunus bagaikan pedang panjang. Ketika jarinya terhunus di udara, ia mengarahkannya untuk menusuk Mu Chen.

Di manapun pedang ini diayunkan, udara disana seakan-akan pecah.

Mata Mu Chen berkonsentrasi pada ujung pedang yang menusuk ke arahnya. Ketajaman pedang ini cukup untuk membuat siapa saja yang melihatnya merinding. Dengan perlahan ia mengepalkan tangan kanannya.

Dark Black Spiritual Energy mengalir di seluruh tubuhnya. Lalu, Spiritual Energy tersebut berkumpul di tengah telapak tangan Mu Chen. Segel hitam yang berada di telapaknya perlahan-lahan muncul.

Aliran energi yang terasa dingin mulai keluar.

Cahaya hitam muncul dari telapak tangan Mu Chen. Sekarang Mu Chen terlihat sedang menggenggam matahari berwarna hitam. Aliran dingin yang berasal dari matahari ini membuat orang lain ketakutan.

Mu Chen menghentakkan kakinya. Ia berlari seperti leopard. Ia memutuskan tidak akan menghindar. Ia mengarah ke Luo Tong yang bergerak dengan agresif. Penonton dibuat tercengang dengan pemandangan ini.

"Matilah kau!"

Luo Tong berteriak keras. Pedang bercahaya hijaunya tidak melambat, malah semakin cepat menyerang ke arah leher Mu Chen bagaikan petir.

Pada saat yang bersamaan, sebuah pukulan yang berisi cahaya hitam pekat juga terlihat maju. Cahaya hitam, yang terlihat seperti matahari, bertabrakan dengan ujung pedang yang bercahaya hijau itu.

Terjadi ledakan besar aliran Spiritual Energy. Bahkan tanah seolah berguncang karena ledakan ini. Akan tetapi, murid yang menonton masih menatap ke satu tempat, dimana baru saja terjadi tabrakan antara ujung pedang hijau dengan cahaya hitam itu.

"Hancur!"

Mata Mu Chen berkedip, terlihat cahaya dingin dimatanya. Dalam lautan auranya, Spiritual Energy mengalir tanpa henti. Segel hitam ditangannya bergetar kencang. Segel ini muncul di depan kepalan tangannya, lalu mendarat tepat di ujung pedang yang bercahaya hijau itu.

Kacha!

Segel hitam meledak, mengakibatkan serangan pedang hijau tadi terhenti untuk beberapa saat. Tiba-tiba, semua mendengar suara pecahan kaca. Tak lama kemudian, mereka melihat terdapat retakan di ujung pedang yang bercahaya hijau itu.

Pada akhirnya, pedang dengan cahaya hijau itu hancur. Ketakutan muncul pada mata Luo Tong. Tubuhnya terhempas mundur tidak berdaya.

Mu Chen tidak mengambil kesempatan ini untuk menyerang. Segel hitam di tangannya segera menghilang ketika ia menggenggam tangannya. Selain itu, aliran energi di tubuhnya perlahan-lahan menghilang. Seluruh penonton terdiam. Mereka menatap kagum pada sosok ramping itu. Hal yang mustahil baru saja terjadi. Mu Chen tidak hanya berhasil menahan serangan hebat Luo Tong, ia bahkan mampu membuatnya terhempas beberapa langkah.

"Bagaimana ini bisa terjadi..."

Jiang Li dan Teng Yong tertegun ketika mereka melihat apa yang terjadi. Luo Tong, yang memiliki kekuatan Spiritual Movement Stage - Late Phase, dapat dikalahkan Mu Chen, yang baru mencapai Spiritual Movement Stage - Middle Phase.

"Ini..." Hati Mo Ling keheranan ketika ia melihat pemandangan ini.

Tang Qian'Er menghembuskan napas lega. Ia melemaskan tangan rampingnya. Anak ini benar-benar hebat.

"Senior Luo Tong, terima kasih."

Mu Chen memberi hormat pada Luo Tong, sembari tertawa kecil. Walau begitu, matanya menatap telapak tangannya sendiri. Segel hitam-nya tampak sedikit menghilang. Jika hanya mengandalkan kekuatan, Limitless Death Seal tidak akan berada pada level Common Tier - High Rank. Spiritual Art ini berada di Common Tier mungkin karena membutuhkan banyak Spiritual Energy yang mendominasi.

Tetapi, konsumsi Spiritual Energy untuk Limitless Death Seal sangat banyak. Serangan barusan menghabiskan separuh dari Spiritual Energy di lautan auranya. Memang benar, ini adalah pertama kalinya ia menggunakan Spiritual Art ini, jadi jurus yang ia keluarkan belum sempurna. Namun, konsumsi Spiritual Energy-nya mungkin lebih banyak dibandingkan dengan Spiritual Tier - Low Rank.

Wajah Luo Tong berubah pucat. Ia tidak mengira bahwa hasilnya akan seperti ini. Ia terdiam untuk beberapa saat. Serangan Mu Chen yang sangat ganas tadi mengejutkannya. Ia langsung merasakan adanya bahaya besar.

"Anak ini ternyata memiliki Spiritual Art sekuat ini. Apakah ayahnya yang memberikan Spiritual Art ini untuknya?" Luo Tong menggertakan giginya. Ia telah lama berlatih Great Luo's Sword Technique, sebelum akhirnya berhasil. Namun, ia masih kalah dengan Mu Chen. Berapa banyak trik yang ia miliki?

Mu Chen tidak peduli dengan Luo Tong, yang terlalu memperhatikannya. Yang penting ia telah mencapai tujuannya untuk menakut-nakuti Luo Tong. Anak ini mungkin akan merepotkan dirinya sendiri di masa yang akan datang. Maka dari itu, ia menepuk tangannya, lalu berbalik arah untuk pergi.

"Mu Chen, ikut aku sebentar."

Ketika ia berbalik, terdengar suara samar dari arah dekat. Ia menoleh ke sumber suara itu. Ia kaget ketika ia melihat Guru Mo berdiri tidak jauh darinya.

Mu Chen terdiam. Untuk sejenak, Ia dan Tang Qian'Er saling memandang. Ditengah pandangan murid lain, ia tampak ragu-ragu, sebelum akhirnya mengikuti Guru Mo.

Di dekat hutan yang tenang, Guru Mo berhenti. Ia berbalik badan, lalu menyipitkan matanya. Suaranya terdengar keras ketika ia bertanya: "Apakah kamu berlatih Limitless Death Seal?"