"Menikah denganku atau aku hancurkan perusahaan ayahmu?" Adrian mencengkeram erat lengan Farah hingga membuat gadis itu memekik kesakitan.
"Nggak, Adrian, Aku nggak salah, bukan aku penyebab Vania pergi, bukan aku yang telah membunuhnya," elak Farah disertai gelengan kepala.
"Kamu pikir, aku percaya dengan alasanmu, hah?" sentak Andrian. Sesaat kemudian, lelaki itu menurunkan sudut bibirnya menatap Farah yang terlihat ketakutan pada dirinya. "Apapun alasanmu, yang aku tahu, kamu ada di lokasi kejadian saat Vania kecelakaan, dan aku ingin kamu menggantikan Vania. Aku pikir itu bukan ide yang buruk untuk aku membalas semua perbuatanmu padaku," lanjutnya dengan seringai senyum.
Astaga, Apa yang sekarang harus Farah lakukan? Tidak mungkinkan dia menanggung kesalahan yang tidak dia lakukan?
"Farah bersiaplah! Perias sudah siap untuk meriasmu!"
Sebuah suara mengalihkan pandangan Farah dan Adrian, seseorang datang membawa perias itu di belakangnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com