La Mudu langsung menoleh dan memandang ke wajahnya La Turangga. Ia seolah-olah baru menyadari sesuatu hal. Ia manggut-manggut, lalu berucap, “Benar katamu, Lenga. Aku sampai tak sempat memikirkan itu. Mungkin karena kalung yang kukenakan ini sudah melekat di leherku sejah bayi. Hanya sekali diganti talinya, kata guru saya. Baiklah. Terima kasih, Lenga, karena sudah diingatkan.”
La Mudu segera melepas kalung dari kulit hewan yang dipilin halus yang berbandul separo koin emas di lehernya, lalu disimpannya di saku dalam bajunya yang lapang. Setelah itu keduanya meninggalkan tempat itu dan pulang ke rumah panjang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com