Siang itu, koridor gedung jurusan olahraga sudah sepi. Banyak mahasiswa sudah pulang karena hari ini kelas mereka selesai lebih cepat. Namun, masih ada beberapa mahasiswa baru yang masih berkeliaran.
Selama perjalanan Michael menutup mulutnya dengan rapat, dia tidak mengeluarkan suara sama sekali. Dia hanya menarik tangan Gabby dan membawanya turun tangga.
Saat dua remaja itu sudah sampai di lantai bawah sendiri, Gabby melepas pegangan tangan Michael. Ia berdiri di depan laki-laki itu sambil memegang pergelangan tangan Michael.
".....Hey," Gabby mengalihkan pandangannya, melihat tangannya yang melingkar di pergelangan tangan Michael, "Kamu kenapa?"
Belum sempat Michael membalas pertanyaan Gabby, perempuan itu sudah melanjutkan ucapannya lagi, "Michael, apa kamu marah sama aku?"
"Marah?" Michael mengerutkan keningnya, suaranya terdengar tenang, seperti air yang mengalir, "Kenapa aku harus marah?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com