"Hmmm sup ayamnya enak," kata Taera.
Kaino yang melihat Taera makan dengan lahap merasa senang. Sudah lama mereka nggak makan bareng seperti ini, terlebih sejak Taera jadian dengan Ardilo. Kaino berusaha menjaga jarak. Walaupun begitu, sikap Taera padanya tidak berubah. Mungkin Taera memang benar-benar menganggap Kaino hanya sebagai sahabat saja.
Hp Taera yang ada di meja makan bergetar, ada telepon dari Ardilo.
"Bentar, kak Ardilo nelepon," kata Taera pada Kaino.
Kaino memberikan isyarat untuk menerima panggilan itu. Sementara Kaino melanjutkan makannya.
"Halo, kak."
"Sayang, kamu masih sama Kaino?"
"Iya kak, bentar lagi udah selesai kok. Tapi aku mau nganter Kaino pulang dulu. Dia nggak bawa mobil soalnya."
"Hmmm... gini aja, aku aja yang anter dia pulang ke kostan gimana?"
"Emang kenapa kak?"
"Kalian kayaknya tadi dibuntutin seseorang deh. Ada yang ngirim foto kalian berdua ke aku. Aku jadi khawatir sama kamu dan Kaino."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com