webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
108 Chs

Chapter 49 - Simbol/Tanda

Tak lama kemudian, setelah lebih tenang Lepus bicara pada wanita itu.

".... Aku tahu kau siapa. Kau Boa Hancock, kan? Salah satu Sichibukai."

Wanita itu, Boa Hancock, tentunya hanya bisa diam dan tak bisa merespon perkataan Lepus.

"...."

".... Kau takut aku melihat tanda di punggungmu?"

"!!!???"

Kali ini, mata Hancock tampak terkejut dan tercengang mendengar pertanyaan Lepus. Di dalam hatinya, dia juga sangat terkejut dan bertanya-tanya bagaimana Lepus bisa tahu tanda aib dan sejarah kelamnya itu.

"Kau takut aku akan merendahkanmu karena kau memiliki tanda itu?"

"...."

Lepus kemudian tersenyum kecil pada Hancock.

"Kau tak perlu khawatir."

Kemudian bergerak ke belakang Hancock dan menggunakan kekuatannya.

"Batas Ada-Tiada!"

"!!!???"

Hancock di dalam hati takut dan gelisah karena Lepus melihat punggungnya dan tak tahu serta tak mengerti apa yang Lepus lakukan.

Lepus lalu kembali ke depan menghadap Hancock dan mengatakan apa yang barusan dia lakukan.

"Aku sudah hilangkan kenangan buruk di punggungmu dan menggantinya."

Benar. Yang Lepus barusan lakukan di belakang Hancock adalah menghapus tanda buruk di punggungnya dan menggantinya dengan tanda baru.

"!!!???"

Hancock di dalam hati sangatlah terkejut mendengar pernyataan Lepus. Dia tak tahu bagaimana caranya Lepus menghapus tanda buruk itu. Tapi, entah kenapa dia percaya tanda itu benar-benar Lepus hilangkan! Jantung Hancock berdegup kencang menyadari hal ini.

Lepus tersenyum pada Hancock dan berkata padanya.

"Kau tak perlu lagi takut direndahkan orang lain mulai sekarang."

"...."

Kemudian Lepus menyadari kalau Hancock masih telanjang. Lepus pun melepas jaket-mantel panjang yang dia kenakan lalu memakaikannya pada Hancock.

Kemudian Lepus mengambil selembar kertas dan pena dari penyimpanan di gap-nya. Lalu dia menuliskan beberapa deret angka. Setelah selesai, kertas itu Lepus lipat dan masukkan ke saku jaket-mantelnya yang dia berikan pada Hancock.

"Di kertas itu adalah nomor Den-Den Mushi-ku. Hubungi aku kalau ada masalah."

"...."

Kemudian mereka berdua sama-sama diam dan menatap satu sama lain.

Menatap paras cantik Hancock, Lepus terpesona. Dia pun menyentuh wajah Hancock dan tersenyum mengatakan kesannya.

".... Benar-benar secantik dewi."

"!!!!"

Melihat Lepus tersenyum dan mendengar kata-katanya, jantung Hancock berdebar-debar dan di dalam hatinya dia merasakan sesuatu yang tak pernah dia rasakan sebelumnya. Tapi dia juga tak mengerti perasaan apa yang tiba-tiba muncul dan rasakan ini.

Tak lama kemudian, Lepus mengingat kalau mungkin tong air yang dia tinggal sudah penuh. Dia pun memutuskan untuk pergi dari sini.

".... Baiklah, aku pergi dulu."

"...."

Lepus kemudian membuka gap dan memasukinya.

Sebelum menutup gap, Lepus melepaskan kekang Hancock dan berkata padanya.

".... Jaga dirimu. Sampai nanti."

Gap kemudian ditutup.

Tapi, Hancock yang seharusnya sudah kembali bisa bergerak dan bicara tetap diam saja. Entah kenapa, melihat Lepus menghilang dari hadapannya dan pergi, tiba-tiba dada Hancock merasa sesak.

~~~

Lepus yang sudah selesai mengambil suplai air bersih pun kembali ke kapal Jormungandr.

Kemudian dia berseru memerintahkan kru.

"Naikkan jangkar! Turunkan layar! Kita lanjutkan perjalanan!"

""""Baik!""""

Para kru menjawab dan melakukan perintah Kapten mereka.

Tak lama kemudian, kapal kembali berlayar.

Dan para kru kemudian menyadari ada yang kurang dari penampilan Lepus sebelumnya. Lepus tak memakai jaket-mantel yang biasanya dia kenakan.

Ryzer yang penasaran pun lalu bertanya pada Lepus.

"Kapten, jaketmu kemana? Hilang kah?"

Mendengar pertanyaan Ryzer, Lepus tersenyum kecil dan menjawab.

".... Aku memberikannya kepada seorang Dewi."

"Hah? Apa maksudnya?"

".... Jangan tanya."

Ryzer pun diam dan tidak bertanya lebih jauh lagi.