Pertanyaan konyol dengan tatapan tajam dari iris kebiruan tersebut hanya ditanggapi oleh Zelyn dengan memijat pelipisnya. Apalagi ia harus memilih negaranya dan pria yang masih berdiri menjulang di hadapannya tersebut.
"Sekarang aku kembalikan pertanyaan konyolmu itu, Axel. Apa kau bisa memilih antara negaramu dan aku?"
Axel yang dari tadi tidak berkedip menatap wajah cantik wanita di atas kursi roda tersebut, sama sekali tidak pernah menyangka akan mendapatkan pertanyaan yang sama dan kini merasa sangat kebingungan untuk menjawabnya.
"Astaga, aku bertanya padamu, Zelyn. Kenapa kau malah bertanya hal yang sama padaku? Konyol sekali," ujar Axel yang kini tengah berkacak pinggang untuk mengungkapkan kekesalannya.
Tentu saja ia tidak bisa memilih antara negara kelahiran atau sosok wanita yang sangat dicintainya tersebut. "Aku tidak bisa meninggalkan negaraku dan akan membawamu ke sana."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com