Prolog

Kata orang, dunia hanyalah untuk mengejar keberhasilan. Katanya lagi, mengejar dunia ini butuh yang namanya belajar. Tapi menurutku, dunia hanyalah ibaratkan jaringan yang terhubung melalui aliran listrik. Entah kemana dia akan pergi dan pulang.

Seperti itulah hidupku berawal dari mana kita akan mengarah pergi dan pulang yang tak tau jalannya. Tapi semenjak ada kamu di dalam hidupku. Membuat aku sadar, dunia ini tidak seperti aku pikirkan.

Andai aku bisa lagi bertemu denganmu, membuat kenangan indah itu lagi. Tapi sayangya, kita bisa bertemu di dalam mimpi, seperti katamu dulu...

" Pemberhentian selanjutnya stadion Garuda jaya, harap mengikuti peraturan yang ada "

Terdengar suara wanita muda yang terekam di speaker bus. Hana dengan bergegas keluar dari bus, tak lama setelah itu. Ia tak sengaja menyenggol dengan arah berlawan, ternyata sosok pria tua sekitar umur 40 tahun yang ada dihadapannya. barang yang ada di tas ranselnya seketika bertebaran, seperti mencukur bulu domba yang bertebaran di rumput hijau

" maaaa.. aaf... sa..ya miiii..ntaaa.. maaf " dengan gugupnya dia ambil perlaratan sekolahnya yang sudah tersebar di dalam dan luar bus. Hana begitu lama karena kegugupannya berlebihan, membuat pak tua yang lama menunggu. Menjadi kesal dan marah tak terkontrol dengan baik.

" hei kamu yang tolong cepetan dong, orang juga sibuk juga. bukan kamu aja yang diurus " pak tua yang terlihat marah itu pun, memperhatikan anak perempuan muda yang sibuk mencari buku dan perlaratan yang lain di sekitar bus

" pak tolong sabar dulu, yang dibelakang aja sabar nungguin dia mengambil barangnya yang jatuh " sahut pak supir yang mendengar pak tua yang mengeluh terhadap Hana

" coba bantuin kek, jangan cuma ngomong aja kali pak... " terlihat sosok pria muda sekitar seumuran dengan Hana, mengingat pak tua tersebut. Dengan senyum yang ramah waulaupun cara bicaranya menyakitkan.

seketika pria seumuran dengan Hana ikut membantu Hana membersihkan ke kacaukan yang ada di sekitar bus

" gak malu apa pak tua itu, udah marah gak jelas, malah di nasehatin anak muda "

" iya, kayaknya dia habis dipecat deh dari kerjanya kasihan ya.. " serentak dengan malu mendengar orang mulai bergosip di belakang dia, pak tua itu tidak jadi menaiki bus. Dan berusaha melarikan diri dari keramaian yang ia berbuat, tapi naas petugas keamanan dengan cepat menahan beliau, dan pria tersebut di bawa ke kantor polisi untuk tindak lebih lanjut.

" kamu gak ada yang terluka kan? " sahut pria muda yang menolongnya berusaha menenangkan Hana

" gak kok, gak ada yang terluka " jawab Hana dengan tersipu malu

" syukurlah, gak ada yang terluka. Oh ya, kamu kayaknya dari SMA Gajah Mada ya, soalnya seram kita samaan sih " memasang wajah yang ceria

" iiiii...ya... " menduduk kan kepala, karena belum bisa terbiasa dengan orang sekitar.

" kalau gitu kita barengan aja ke sekolah, gimana? "

seketika Hana terdiam, dengan pertanyaan pria tersebut, pria tersebut juga ikutan diam merasa membuat Hana menjadi tak enak bersama dia.