"Bisakah kita mengulang malam itu, waktu kita berada di rumah sempitmu" Ujar Paul sambil meringkuk memeluk Ally di windows seat. Sementara Ally meringkuk memandang keluar. Seulas senyum tipis menghiasi wajah cantiknya tatkala suara Paul mengumamkan kalimat itu. Benar-benar sebuah moment yang tak terlupakan, meskipun kini dalam suasana yang jauh berbeda. Untuk beberapa saat Ally terdiam menikmati moment kebersamaan itu, tapi dia tak tahan untuk menggoda Paul pada akhirnya, hingga dia berujar, "Kau berharap Robin datang dan membuatmu babak belur lagi?" Seloroh Ally.
Sementara itu, mendengar candaan Ally, rahang Paul mengeras sekilas, "Dasar brandalan itu, dia membuatku kehilangan harga diri di depanmu." Umpat Paul.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com