"Tapi… kamu akan kembali lagi, kan?"
Itu hanya pertanyaan sederhana. Tapi entah kenapa di mata Rafael Luna begitu kesulitan untuk bersuara. Dia malah berdiri kaku di depannya selama beberapa detik, dengan ekspresi yang tak terbaca.
"T-Tentu saja, Tuan Muda. Saya kan hanya meminta cuti bukannya berhenti. Tentu saja saya akan kembali."
Itulah jawaban wanita itu tak lama setelahnya. Dengan senyuman yang tampak begitu kikuk dan tak lepas. Dengan kedua mata yang sedikit bergetar. Berhasil menimbulkan kebingungan di hati sang tuan muda.
'Sebenarnya ada apa dengannya?'
Rafael terus bertanya-tanya di dalam hatinya. Seraya pria itu menyiapkan segala kebutuhan yang dia perlukan untuk bekerja. Bahkan begitu dia mendengar secara langsung tentang rencana cuti tersebut dari mulut Bertha. Menjelaskan kalau memang dia harus membiarkan asisten pribadinya jauh untuk sementara waktu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com