"Di mana Emerald?" Di tengah-tengah suasana yang hening di antara meja makan kini telah berkumpul keluarga baru Adrian beserta dirinya.
Hanya Emerald yang masih belum bergabung, itu sebabnya Adrian menyuruh salah satu pelayan untuk membangunkan gadis itu karena dia yakin jika sampai sekarang Emerald masih belum terbangun.
"Maaf tuan, sedari tadi aku terus mengetuk pintu kamarnya tapi dia tidak menyahut."
Edellyn yang duduk di sebelah Marinka merasa deg-degan, dia tidak tahu apa sebabnya tapi menurutnya itu mungkin karena rasa penasaran bagaimana sosok yang akan menjadi kakak tirinya itu. Sebenarnya dia ingin pergi bekerja hari ini tanpa Marinka dan Adrian melarang, Edellyn tak enak jika harus kekeuh ingin pergi, itu sebabnya gadis itu menurut saja dan terus berharap semoga besok dia tidak akan di pecat oleh managernya.
Berbeda dengan Edellyn, saat ini Adrian tengah mengepalkam kedua tangannya di bawah meja, giginya bergemelatuk rapat menahan amarah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com