'Kau ada di mana?'
Mataku terbelalak ketika membaca sebaris kata yang tertera di layar ponsel. Itu pesan dari Joshua. Ku ulangi, dari JOSHUA!
Aku nyaris berteriak kegirangan jika tak ingat sedang berada di tempat umum. Sekalipun tempat ini tak memiliki terlalu banyak pengunjung, bukan berarti aku bisa bertindak seenaknya. Apalagi berteriak tidak jelas dapat menarik perhatian yang serta merta membuatku malu. Maka ku pendam teriakan girang itu dengan mencengkram lutut serta menggigit bibir bawahku sendiri.
Tak ingin membuat pria di seberang sana menunggu, aku segera mengirimkan balasan. 'Ada apa Joshua?' Sembari mengetik, tak henti-hentinya aku mengingatkan diri sendiri agar tenang dan jangan terlihat berlebihan.
"Apa yang terjadi?" Lucas datang tak lama kemudian, lengkap dengan nampan berisi makanan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com