Setelah puas menghajar Ares, Oka pun menghentikan aksinya memukulnya. Ia juga tidak mau membuat Ares mati karenanya.
Alhasil, pria itu pun menyudahi pukulannya. Dengan nafas yang terengah-engah, Oka kembali ke tempat duduknya. Raka mengelus punggung temannya itu yang rasa puasnya memukul Ares telah tersalurkan.
Ares sendiri, wajah pria itu babak belur. Belum juga luka lama kering, malah ditambah luka baru oleh Oka. Ares pun kembali dibawa ke sel tahanan. Mereka tidak ada urusan dengan pria itu lagi. Sekarang tinggal Icha yang berhadapan dengan mereka. Icha, gadis itu tampak ketakutan.
Kepalanya menunduk, tidak berani menatap dua sosok lelaki yang ada di hadapannya. Icha takut dirinya akan mendapatkan seperti yang dilakukan kepada Ares.
Dipukul habis-habisan. Rasa trauma dipukul oleh Alister saja masih terekam jelas di ingatannya membuat darah Icha mendidih setiap kali mengingat perlakuan Alister tersebut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com