Adiyaksa mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum sinis. Lelaki itu sama sekali tak memiliki rasa takut, meski anaknya bisa saja memiliki masa depan yang hancur, terlebih bisa bagaimana dokter merawat Gia di dalam sana.
Adiyaksa tahu bahwa hal baik tidak akan bersama Gia kali ini. Tapi seorang Adiyaksa Mahendra tidak akan semudah itu diintimidasi. "Perusahaan keluarga gadis itu ada di tantangan saya kalau anda lupa," ucap Adiyaksa dengan sangat tenang.
Suara pintu yang terbuka membuat atensi keempat orang itu beralih. Begitu juga dengan Adimas yang berbalik menatap sang dokter.
Lelaki yang mengenakan jas dokter serta mengalungkan snelli itu sedang menatap Adimas dengan helaan napas berat. Sedamgkn Adiyaksa hanya berdiri di tempatnya bersama Javier dan Cintia. Ketiganya tak bergerak seinci pun seolah suara yang mereka timbulkan bisa membuat telinga mereka tak mendengar rentetan kalimat yang berisi informasi mengenai Gia.
Pembengkakan pada tulang kaki.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com