webnovel

Metamorfosa Cinta

Mereka telah membuat janji untuk bertemu dan menjalin hubungan yang lebih serius. Mereka begitu yakin bahwa 2 tahun itu adalah waktu yang sangat singkat. Mereka akan menjaga hati mereka untuk memenuhi janji itu. Jika salah satu mengingkari, mereka berjanji tidak akan menanyakan alasan apapun dari salah satu yang ingkar. Janji antar dua sejoli, Namira dan Jaelani. Dua tahun berlalu begitu cepat. Janji dari dua tahun yang lalu itu kini adalah waktunya. Pertemuan di tempat awal mereka bertemu dulu. Namun, salah satu telah mengingkari janji. Namira tidak datang saat itu, meninggalkan Jaelani yang menunggu dalam kesendirian. Entah siapa yang salah. Yang jelas, seterusnya mereka akan hidup dalam kesalahpahaman. Tak ada yang mau minta maaf lebih dulu. Jaelani juga tak berani menanyakan kenapa Namira tidak datang memenuhi janji. Mereka sudah bahagia dengan kehidupan yang mereka pilih masing-masing. Namun, pertemuan kembali setelah beberapa tahun membuat perasaan cinta mereka kembali membuncah. Di saat itu juga sifat buaya Jaelani muncul. Dia ingin memiliki lagi Namira, tanpa menyakiti istrinya? Dapatkan Kang Jae menentukan pilihan yang tepat?

Mijun_123 · realistisch
Zu wenig Bewertungen
292 Chs

Ingin Bersama Selamanya

Jangjun berada di halaman belakang rumah yang mereka tinggali saat ini. Jangjun melihat Ryushin yang duduk di balok batu, batu kombo yang sebelumnya akan dijadikan pondasi rumah tapi kelebihan. Dahulu, balok batu itu yang digunakan Ryushin kecil memanjat, ketika dia akan menjemur pakaian sedangan tangannya tidak sampai di palang jemuran.

Ryushin terlihat duduk tercenung di sana. Di sampingnya, ada pohon mangga besar, jadi Ryushin tidak kepanasan meski hari sudah terik.

Jangjun berjalan pelan menuju pada putranya. Jangjun duduk di samping Ryushin yang tertunduk lesu. Jangjun tidak tahu apa yang dipikirkan putranya saat ini.

"Ada apa, Shin?!" tanya Jangjun. Di sengaja duduk dan mengangkat kaki kanannya agar dia dapat berhadapan dengan Ryushin, yang berada di sampingnya.

Ryushin belum menjawab. Dia masih duduk sambil tertunduk.

"Kamu benar-benar tidak menyukai lelaki itu ya, Shin?" tebak Jangjun sambil menepuk bahu putranya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com