Ferdinand Hutama tersenyum sinis pada anak kandungnya sendiri. Dia sangat tahu jika Andrew sudah dikuasai amarah yang semakin besar di dalam hatinya. "Sepertinya aku harus pergi, sebelumnya kamu menghancurkan seluruh rumah sakit ini," ledek pria tua yang terlihat cukup tampan dan juga masih sangat bisa untuk menarik wanita.
"Itu lebih baik untuk Ayah," sahut Andrew sambil berjalan ke arah pintu lalu membukanya untuk sang ayah. Rasanya dia sudah tak tahan jika harus mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Ferdinand. Selain pria tua itu terlihat begitu gila karena obsesinya, Ferdinand seolah tak peduli dengan perasaan orang-orang di sekitarnya.
Ferdinand bangkit dari tempat duduknya lalu memandang Ken yang masih terlelap di atas ranjang. "Hubungi aku jika Ken sudah bangun," ucapnya sebelum meninggalkan ruangan itu. Pria itu akhirnya benar-benar pergi dari ruang perawatan Ken. Dia tak ingin membuat Andrew semakin emosi dan membuat keributan di rumah sakit.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com