"Laura!"
Itu jelas bukanlah suara Felix yang saat ini berada bersamanya tapi suara Dimas yang entah sejak kapan ia berdiri di depan pintu apartemennya seakan ia memang sedang menunggunya.
Keberadaan Dimas membuat suasana yang semula hangat mendadak dingin dalam sekejap apalagi pria itu menatap tajam langsung ke arah Felix. Laura dapat merasakannya, aura marah yang menakutkan hingga Laura langsung mengambil langkah berdiri dihadapan Felix sebelum Dimas sampai menghampirinya.
"Hey, kamu menghalangiku, sayang..." Ucap Dimas tersenyum, tapi senyumannya tidak terlihat indah sedikitpun melainkan menakutkan.
Rasanya seperti Dimas akan memakannya bulat-bulat.
"Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Laura mencoba tidak gentar apalagi Dimas masih terus saja mengarahkan pandangannya pada Felix.
"Aku hanya sedang menunggu calon istriku..." Jawab Dimas yang menegaskan kata 'calon istri' sambil mengeratkan rahangnya dan mencoba tersenyum pada Felix.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com