Di sisi lain Arbela sangat marah ketika mendengar bahwa Azam meninggalkan rapat bersama klien penting dan pergi terburu-buru ke rumah sakit.
Mata-mata Arbela yang mengikuti Azam hingga ke rumah sakit. Melihat Azam sedang bicara pada hey kha, lalu mengambil gambar mereka dan mengirimkan foto tersebut pada Arbela.
"Bukankah aku telah memperingatkan wanita itu?!" Gumam kesal Arbela.
"Baiklah, aku tidak akan berbalas kasih lagi."
Arbela meminta sopir untuk mengantarnya ke perusahaan Yin.
Sementara itu, di rumah sakit. Pasien itu telah di pindahkan ke ruang ICU. Hey kha pergi untuk melihat kondisi wanita tersebut.
Wajahnya tampak pucat, dan wajah wanita tersebut tampak mengerut. Mungkin karena racun yang bersarang di tubuhnya dan rasa sakit yang selama ini ia tahan, hingga membuat kondisi tubuh wanita itu memprihatinkan.
" Cinta memang buta dan menakutkan." Ucap hey kha yang prihatin dengan keadaan wanita itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com