"Apa boleh, Didi aja yang bilang sama mama, Mas?" Audia memberi saran.
"Jadi, Mas ajak papa ke mana dulu, kek. Didi bisa ajak mama bicara empat mata, tanpa papa tahu."
Alvin diam. Berpikir sejenak.
"Atau, Mas bisa buatin surat untuk mama, isinya jelasin soal Merry dan juga Celine. Nanti, Didi yang kasih surat itu sama mama langsung." Audia memberi ide yang lain. Seandainya Alvin khawatir, Audia tidak bisa menjelaskan berita penting ini kepada Sriwedari.
"Boleh. Mas buat suratnya dulu, sekalian bukti hasil tes DNAnya juga. Biar mama percaya." Alvin beranjak meninggalkan halaman belakang menuju perpustakaan yang ada di lantai dua. Audia mengikutinya.
Selama beberapa saat, Alvin sudah tenggelam dalam surat yang sedang ditulisnya. Alvin menjelaskan dengan ringkas, bagaimana pertemuan pertamanya dengan Merry dengan sangat hati-hati. Karena di dalam suratnya Alvin tidak menyebutkan kesalahpahaman antara Alvin, Audia, dan Merry.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com