Alvin menyesali keterlambatannya. Seandainya ia tidak mengundurkan janji untuk bertemu Serenity, mungkin nyawa adiknya bisa diselamatkan.
Perasaan bersalah karena tidak bisa menyelamatkan Alvan, selalu menghantui Alvin, hingga ia diberi kesempatan lain untuk menebus rasa bersalahnya, dengan menolong seseorang di pantai.
Alvin memiliki pemikiran sendiri saat memutuskan mencari hadiah untuk Serenity, bahkan hingga mengundurkan waktu dua puluh menit. Karena setelah hari pertemuan terakhirnya itu, Alvin mengira tidak mungkin lagi bisa bertemu dengan Serenity.
Serenity milik Alvan, seandainya Alvan tidak meninggal. Namun, saat Alvan sudah tidak ada. Alvin dihadapkan pada pilihan, memberitahukan kondisi Alvan yang sesungguhnya, atau membiarkan gadis itu tidak pernah tahu bagaimana kondisi Alvan. Dan, Alvin memilih pilihan ke dua. Hingga berbulan-bulan lamanya, tidak pernah menghubungi nomor kontak Serenity, meski pun ia ingin.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com