Menunggu memang tidak diharapkan oleh semua orang. Tetapi, Lisa, berharap kalau ini akan lama karena ada sesuatu yang harus dia berikan sama Hendri.
"Tante Mirna, masih lama ya, Hen?" tanya Lisa.
"Sepertinya iya, Lis!" Hendri menengok ke belakang. "Apa perlu aku panggilin Mamah dulu?" tawar Hendri.
"Eh .... enggak perlu, Hen. Kebetulan aku juga mau bicara sesuatu sama kamu."
Ali mengerutkan dahi. "Bicara soal apa, Lis?"
Haduh! Memang ya, orang kalau pikun enggak kenal dengan umur. Tadi Lisa, sebelumnya sudah kasih tahu hal ini sama Ali. Sekarang malah pura-pura lupa.
"Tadi yang kita bahas di toko, Al."
Ali mengangguk, "Ouh iya, aku lupa, Lis," cengir Ali.
"Emang mau bicara tentang apa, Lis?" Hendri jadi penasaran. Lisa kalau mau bicara pasti langsung bicara. Ini pakai izin segala, pasti mau bicara tentang hal yang penting.
Lisa memberikan box makanan terhadap Hendri. "Ini buat kamu, Hen."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com