178 Perasaan yang Terikat

Dalam perjalanan menuju mansion milik Nathan, Nuansa terus kepikiran penjelasan Nathan mengenai permasalahannya tadi. Walaupun ia berusaha mengalihkan perhatiannya ke ponsel, namun ia tetap tidak bisa mengusir permasalahan Nathan keluar dari pikirannya.

'A-aku juga tidak mengerti kenapa pagi tadi aku bisa terbangun dalam keadaan telanjang dan dengan dia yang berada di sebelahku, dan dia juga telanjang. Maksudku, kalaupun aku memang memperkosanya semalam, sekarang pasti aku akan mengingatnya walaupun secara samar.'

Kata-kata Nathan itu terus-terusan terngiang di pikirannya, dan rasanya ia tidak sanggup lagi untuk tidak menumpahkan pemikirannya itu.

"Aku tidak mengerti dengan orangtuamu," ucap Nuansa pada Nathan. Akhirnya terjadi pembicaraan di antara mereka berdua.

"Maksudmu?" tanya Nathan.

"Aku tahu mereka bukan orang bodoh, mereka orang-orang yang jenius, tapi kenapa mereka tidak memikirkan solusi lain selain melakukan visum?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

avataravatar
Nächstes Kapitel