Lari dari cengkraman Al Fatih, Malika kemudian mendekati mobilnya yang ia parkir di bawah pohon angsana yang berada dekat dengan tempat parkir wisata hutan lindung yang selalu ia gunakan untuk menenangkan otaknya saat ia sedang memiliki masalah. Malika memasuki mobilnya kemudian Ia melajukan mobil dalam kecepatan sedang menuju ke sebuah pemukiman mewah perumahan elit di Flamboyan. Ia ingin mengambil semua barang yang dia butuhkan untuk bisa mengungsi meninggalkan rumah Tuhan Willy, ayah yang sangat ia benci karena selalu tidak memiliki waktu untuk dirinya dan selalu sibuk bekerja tanpa menghiraukan kepentingan Malika.
Sampai di perumahan elit Flamboyan, Malika bergegas masuk ke rumahnya dan meminta para pelayannya untuk menyiapkan semua perlengkapan yang ia butuhkan untuk meninggalkan rumah dan menyewa sebuah kontrakan yang dekat dengan kampusnya di UNOC.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com