webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urban
Zu wenig Bewertungen
397 Chs

Bertemunya, Sembilan Laki-laki

"Maafin, gue, Sam? semalaman, gue udah berusaha mengingat akan insiden itu, tapi tetap saja, gue gak ingat apa-apa." Ucap Ara, penuh rasa bersalah.

"Kak, jangan pernah maksain, buat ingat sesuatu, ya?"

"Emang, kenapa, Sam?"

"Biarkan, mengalir aja, Kak. Takutnya, malah membuat kondisi Kakak, semakin drop."

"Tapi, kalau gue bisa ingat kan, bakal mempermudah, nyari orang itu, Sam?"

"Iya Kak, aku paham maksud, Kakak. Cuman, Kakak juga harus tahu, kalau kondisi Kakak, gak bisa sepenuhnya, ngelakuin itu."

"Apa karena, kondisi gue makin buruk? Iya, kan?" tanya Ara, yang memaksa Sammy, untuk menjawab.

Sammy terdiam, ia masih tidak sanggup, jika harus bilang, kalau memang kondisi Ara, sudah makin berkurang presentasenya, untuk dapat benar, menggunakan daya ingatnya.

"Sam? jawab gue!" Ara memaksa Sammy, sambil menatap mata Sammy, dengan kedua mata Ara, yang sudah berkaca-kaca.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com