Waktu menunjukkan pukul satu dini hari, Dinda sudah selesai menyiapkan makanan di atas meja. Tidak ada pikiran lain dalam otaknya selain menyajikan makanan yang sempat dia sajikan sebelumnya saat petang tadi.
Dari kejauhan Rama terlihat keluar dari kamar, melangkah menuju dapur. Dinda dengan sigap mengambil piring makan untuk suaminya. Rama duduk di kursinya, lalu Dinda langsung menyajikan piring makan yang sudah berisi nasi, sesuai dengan porsinya, seperti biasanya. Rama langsung mengambil lauk serta sayuran dan memakannya. Sedangkan Dinda kembali ke dapur, mengambil segelas air putih untuk Rama.
Tanpa disangka, Rama malah berdiri, mengambil gelas lalu membuat teh manis, tanpa bersuara. Dinda yang melihat tingkah Rama awalnya merasa bingung. Mengapa suaminya itu tidak meminta kepadanya untuk dibuatkan segelas teh? Dan ini bukan yang pertama kalinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com