webnovel

LINDAP

Lindap mengisahkan tentang Alra, putri dari pasangan suami - istri bernama Dian, dan Aisyah. Kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah dari kota besar menuju kota kecil di pulau Jawa. Awalnya kehidupan Alra berjalan dengan baik-baik saja, hidup dengan sederhana karena pekerjaan ayahnya yang selalu berganti tempat. Akan tetapi, ketika Alra mulai duduk di bangku SMP, perselingkuhan ayahnya dengan Susi mulai terjadi, dan Alra ketahui tanpa sengaja. Hal itu membuat sekolahnya menjadi tidak terarah, Aisyah juga menjadi berbeda, dan lebih memilih untuk mendatangi berbagai dukun agar suaminya kembali pulang. Tak hanya permasalahan keluarga yang dia terima, dampak dari permainan dukun yang dilakukan Aisyah pun dia terima dengan gangguan yang hantu-hantu itu berikan. Alra semakin tidak tenang dengan kehidupannya di rumah, dia lebih suka di sekolah untuk bertemu dengan teman-temannya, tapi rupanya di sekolah pun masih ada konflik yang menurutnya lumayan rumit. Berbagai macam masalah datang secara bersamaan, tapi suasana yang memanas berubah manis ketika dia duduk di bangku kelas 9 semester akhir. Bertemu dengan cowok bernama Hazel merubah dunianya yang terasa hambar, banyak yang berubah menjadi manis, dan lebih berwarna. Alra juga bertemu dengan orang-orang yang sama rasa dengannya, terutama dengan masalah keluarga yang sama. Mereka berbagi cerita, dan memberikan uluran tangan agar gadis itu semakin kuat.

meybulansafitrii · Teenager
Zu wenig Bewertungen
156 Chs

SERATUS SEMBILAN BELAS

"Ya Allah, Alra!" Hazel bergerak dengan sangat cepat, menggenggam tangan kanan gadis yang sekarang ada di bawah sana, "Kamu kenapa serius gini sih?" tanyanya begitu khawatir, tapi juga kesal.

"Lo ngapain sih pegang tangan gue? Lepasin Zel, gue berat tau!" sahut Alra, tapi tiba-tiba saja kedua kakinya terasa tidak nyaman. Ketika dia menoleh ke bawah, ada perasaan tak nyaman pada dirinya.

"Alra, kamu seriusan mau mati?"

Alra mendongak, menatap Hazel dengan bingung. Namun, Tiba-tiba saja dia memekik, Hazel tak lagi menggenggam tangan kanannya dengan erat, sontak saja dia mencoba untuk menggenggam tangan Hazel dengan kedua tangannya, "Zel, jangan di lepas Zel tolong!"

"Katanya mau mati Al, kenapa pegang tanganku lagi?"

Alra menggeleng cepat, ekspresi wajahnya berubah pucat, "Engga Zel, gue gak jadi Zel, engga. Gue... gue pengen hidup, Hazel tolong Zel!"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com