Kendaraan beroda dua itu berhenti di depan pagar hitam besar. Suara jangkrik menjadi dominan di gang apit dengan pencahayaan lampu yang cukup terang. Gadis berambut panjang itu turun dengan cepat, memberikan helm yang dia pakai pada cowok berlesung pipi.
Cowok itu tersenyum manis, sampai-sampai kedua netranya membentuk garis tipis yang tidak terlihat jelas sekarang. Alra menghembuakan napas berat, raut mukanya tidak bersahabat sekarang, "Sana pulang!" titahnya.
"Pulang ke mana sih sayang?" sahut Adit.
"Gak usah panggil gue sayang! Lo bukan siapa-siapa gue anjir."
"Bukan siapa-siapa gimana maksudnya? Orang kita udah jadian, mendingan kamu masuk deh sekarang! Cuaca lagi gak nentu, bisa aja bentar lagi hujan gara-gara hawanya kerasa panas nih. Sana masuk biar gak kehujanan!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com