"Ibu beruntung sekali. Dokter masih di poli dan ibu bisa periksa hari ini. Saya segera proses ya Bu" ucap petugas itu sambil tersenyum.
"Terimakasih banyak" ucap Nalla, bergegas menuju ke poli kandungan.
Walaupun sudah hampir pukul 12, ruangan poliklinik masih ramai. Kebanyakkan adalah pengunjung poliklinik lain. Nalla mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk. Ada satu tempat yang tidak jauh dari polikliniknya. Lumayan untuk menghemat kakinya berjalan.
Kehamilan di trimester ketiga kabarnya adalah yang paling berat, apalagi untuk kehamilan pertama. Pinggang Nalla selalu merasa pegal, kaki bengkak dan napasnya mulai berat. Terlebih lagi wanita muda itu hanya seorang diri di dunia ini. Mengingat itu semua membuat Nalla sering merasa sedih. Tendangan anaknya dari dalam perut adalah satu-satunya hal yang menghibur dirinya disaat sedang sedih. Anaknya itu seakan mengerti suasana hati ibunya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com