webnovel

Lelaki Tengil itu Suamiku

Urban
Laufend · 8.8K Ansichten
  • 2 Kaps
    Inhalt
  • 5.0
    10 Bewertungen
  • N/A
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Ananta sudah bahagia dengan status hidupnya yang janda meskipun usianya baru 21 tahun. Ia tidak mengharapkan apa pun lagi, apalagi mengharapkan menikah untuk kedua kalinya. Ia masih sangat mencintai almarhum suaminya. Namun, mertuanya memiliki rencana lain, Ananta diperkenalkan dengan Oliver, lelaki tengil yang usianya setara dengan Ananta. Kata mertuanya, Oliver adalah sahabat terbaik Alka. Bagaimana kisah Ananta selanjutnya?

Tags
4 tags
Chapter 1Takdir dan Perpisahan

Ananta hanya bisa menangis dalam diam saat jasad Alka di evakuasi dari tempat kejadian kecelakaan beruntun yang menewaskan sekitar 15 orang. Lelaki yang sangat ia cintai itu menjadi korban keganasan sebuah truk yang ugal-ugalan dan menabrak mobil di depannya, kemudian oleng lalu menghantam mobil yang di kendarai Alka hingga ringsek tanpa bentuk.

Alka dan beberapa korban lainnya meninggal di tempat. Ya, lelaki yang baru menikahi dirinya sekitar 2 minggu itu tewas meninggalkan sejuta kenangan manis yang memerih di ulu hati.

"Sayang."

Suara ibu mertuanya membuat Ananta menengadah. Menatap dalam sayu kemudian masuk ke dalam pelukan wanita yang umurnya sudah mencapai 45 tahun itu.

"Sabar, Sayang. Ini sudah takdir dari Tuhan." Nurmala mengelus punggung Ananta dengan lembut. Mengecup pucuk kepala berkali-kali. Ia juga sangat terkejut sekaligus sedih saat mendengar kejadian yang menimpa putra semata wayangnya itu. Namun, ia harus kuat dan tegar di hadapan menantunya. Baginya, Ananta itu bukan hanya istri dari Alka, tetapi juga anak yang harus ia lindungi dan jaga serta memastikan tetap bahagia tanpa air mata.

Nurmala telah berjanji pada dirinya saat Ananta sah menjadi istri Alka. Namun, takdir sepertinya berkata lain, Ananta menangis karena kehilangan orang yang sangat ia cintai. Gadis manis yang terlahir tanpa kasih sayang kedua orang tua itu harus kehilangan suami di usia yang sangat muda, 21 tahun.

"Ma, Mas Alka. Dia meninggalkan aku. Dia bohong soal janji tetap berada di sampingku." Bulir air mata itu terus jatuh membasahi pipi Ananta hingga membuat baju Nurmala ikut basah.

Nurmala memejamkan matanya. Tuhan memiliki rencana di balik kejadian ini. Nurmala yakin walau terlalu menyakitkan bagi mereka. Seandainya ia tahu akan begini kejadiannya, ia tidak akan mengizinkan Alka ke Bandung untuk menjemput asisten rumah tangga baru mereka. Seharusnya!

Semua hanya tinggal penyesalan. Menyayat hati yang sudah terlalu bahagia awalnya. Nurmala mungkin bisa menipu publik dengan ketegarannya, tapi menantunya tidak akan mampu bertahan pada penderitaan itu.

"Selamat siang, Bu. Jasad korban bernama Alka sudah berhasil dievakuasi dan akan segera dibawa ke rumah sakit untuk tindakan lanjutan." Polisi wanita itu menjelaskan pada Nurmala.

Nurmala menghela napas pelan. Bulir air matanya akhirnya jatuh setelah sekian lama ia tahan.

"Kami akan menyusul ke sana."

Nurmala melepaskan pelukannya dari Ananta. Menghapus air mata yang sedari tadi mengalir. "Sayang, kamu harus kuat. Kita akan ke rumah sakit dan setelah itu kita akan membawa pulang jasad Alka untuk kita kebumikan." Nurmala menggigit bibirnya kuat, meredam rasa sakit yang menghantam hatinya.

Ananta kembali memeluk Nurmala. "Ma, ini hanya mimpi, kan? Mas Alka tidak meninggalkan kita."

Bagaimana menjelaskannya?

"Sayang, Alka ada di hati kita. Jangan menangis lagi." Nurmala kembali mengecup kening Ananta. Memberi kekuatan bahwa semua akan baik-baik saja jika mereka bersama.

***

1 Minggu Kemudian~

"Di mana menantumu itu?"

Nurmala menghela napas saat Siska, kakak dari almarhum suaminya itu datang ke rumah.

"Di kamar, Mbak. Kenapa?" Nurmala menyajikan teh manis panas kepada Siska dan juga Relin yang merupakan keponakan dari suaminya itu.

"Di kamar? Cih, dasar pemalas," cibir Siska membuat Nurmala lagi-lagi menghela napas.

"Mbak, Ananta itu masih berduka."

"Dia kira hanya dia yang kehilangan, apa? Seharunya kamu yang jauh lebih sedih di sini, Nurmala. Alka itu putra semata wayangmu dan meninggal secara tragis. Astaga, kenapa malah menantumu yang sedihnya melebihi apa pun." Nada suara itu jelas menandakan ketidaksukaan.

Nurmala tersenyum. "Aku kuat, Mbak, tapi tidak dengan Ananta. Dia sangat mencintai Alka dan baginya Alka adalah hidupnya. Lalu musibah datang menghantam pernikahan mereka yang masih berumur dua minggu. Bayangkan saja jika Mbak berada di posisi Ananta. Apakah Mbak sanggup bertahan?"

Nurmala mencoba memberi penjelasan pada Siska. Bukan ia tidak sedih. Hatinya juga sakit karena kehilangan darah dagingnya sendiri. Ibu mana yang baik-baik saja setelah ditinggalkan putranya seumur hidup? Namun, Nurmala tidak ingin menunjukkan kesedihannya di depan Ananta. Ananta terlalu rapuh dan dia harus menjadi fondasi agar mereka berdua tetap bisa bertahan dan menjalankan hidup dengan baik-baik saja.

"Jangan terlalu baik, Tante. Dia itu hanya menantu bukan anak. Bisa aja kebaikan Tante dimanfaatin nantinya. Pura-pura terpuruk padahal dia punya niat mau menguasai seluruh harta kekayaan Alka." Relin mencoba menghasut.

Nurmala bukan orang yang mudah terpengaruh. Ia mengenal baik menantunya bahkan sebelum sah menjadi istri Alka. Itu juga alasan kenapa ia sangat setuju ketika Alka menjalin hubungan dengan Ananta lalu 6 bulan kemudian menikah.

Terlalu cepat sebenarnya. Ya, begitulah takdir bermain dalam hidup manusia.

"Relin. Jangan berburuk sangka gitu, ah. Gak baik loh, Nak," tegur Nurmala.

Ini hal yang tidak pernah Nurmala sukai dari Relin itu. Berburuk sangka pada orang yang belum lama ia kenal. Kemudian mengutak-atik fakta dan rekayasa hingga menjadi satu lalu mengutarakannya di depan publik. Kelakuan yang sangat buruk.

Padahal Relin itu cantik dan memili aura wajah yang sangat nyaman dipandang mata, manis sekaligus menenangkan, tapi sayang, semua itu hanya seperti topeng yang menutupi segala tingkah lakunya yang sedikit tidak layak dicontoh.

Nurmala sudah sering menangkap tingkah buruk Relin. Ya, dulu juga seperti itu. Relin dengan terang-terangan mengatakan dirinya dihamili oleh Alka, padahal itu hanya bualan semata agar Alka menjadi miliknya. Sayangnya, almarhum suaminya tidak menerima apa pun alasan Relin. Bagi papanya Alka, Relin itu keponakan dan tidak layak menjadi menantu.

Setelah kejadian itu juga, Nurmala sudah tidak terlalu peduli pada apa yang dikatakan Relin. Baginya bualan tetaplah bualan.

"Apa yang dikatakan Relin itu benar, Mala. Bagaimana kalau dia hanya pura-pura terluka? Pura-pura sedih. Padahal hatinya ingin menguasai harta kekayaan keluargamu." Siska membela anaknya.

Nurmala berusaha tersenyum mendengar penuturan kakak iparnya dan juga keponakan dari suaminya itu.

"Mbak, Ananta tidak seperti itu. Aku percaya padanya. Sangat percaya. Aku sudah kehilangan putraku dan aku gak mau kehilangan putriku." Nurmala mencoba menahan rasa sesak di hatinya. Ya, ia sudah kehilangan Alka mana mungkin ia mau kehilangan Ananta lagi.

"Kamu terlalu keras kepala Mala. Kamu akan menyesal nantinya."

Nurmala masih mencoba untuk menahan amarahnya. Kedatangan kakak dari suaminya itu merusak segala suasana. Bersyukur saja karena Ananta di kamar, jika mendengar pembicaraan seperti ini, bis jadi menantunya itu terpuruk terlalu dalam lagi.

"Jika suatu saat terjadi sesuatu seperti yang kalian katakan, aku janji tidak akan mengatakan apa pun, Mbak. Akan aku tanggung sendiri karena itu adalah pilihanku."

Kalimat itu mengakhiri percakapan yang menyudutkan seseorang begitu saja. Nurmala memilih berlalu dan membiarkan dua manusia yang suka menghasut itu menikmati kalimatnya yang sedikit menusuk.

***

Tidak ada yang tahu sama sekali, jika sedari tadi Ananta mendengar percakapan itu. Niatnya untuk menyapa Siska dan Relin terurungkan lantaran percakapan itu seolah menyalahkan dirinya pada segala hal. Ia tidak berpura-pura terluka karena pada dasarnya ia terluka karena kehilangan orang yang ia cintai secara tragis.

Dunianya kacau dalam hitungan detik. Ia harus apa sekarang? Pergi dari rumah mertuanya, tapi ia tidak punya tujuan sama sekali. Atau haruskah ia mengakhiri hidupnya saja?

Entahlah!

Das könnte Ihnen auch gefallen

Mendadak Menikah

Follow Instagram @sere_nity_lee untuk info novel terbaru Serenity Lee Juara 4 WPC 32 #59 Female Lead Menikahi Pria Asing || Vol 1-3 TAMAT ======================== "Jadi, Mas, dosen aku?" tanya Audia saat mereka berdua dalam perjalanan di dalam mobil pribadi Alvin. Alvin berdehem sekali. "Ya, begitulah." "Pantes aku, kok, kaya ngerasa kenal sama muka Mas Alvin," tutur Audia menyocokan memorinya. "Mas ngajar apa, ya?"  "Arsitektur." Audia menganggukan kepala sambil mulutnya membentuk huruf 'o'. 'Eh?  ....  Wait  ...  what?' Tiba-tiba syaraf-syaraf otaknya menekan memori di hipokampus. "Pak Mandala?" tanya Audia memastikan. Yang langsung mendapat anggukan dari Alvin. "No way!" jerit Audia tidak percaya. Matanya membulat menatap lekat Alvin. "Kenapa?" tanya Alvin heran. "Pak Mandala yang kutau, mengajar memakai kacamata. Kok, bisa beda banget, ya, tanpa kacamata?" ujar Audia masih tidak percaya, bahwa yang di hadapannya ini adalah 'pak Mandala yang itu'. Dosen angkuh, sok cool, pelit senyum, muka datar,  killer. Sangat berbeda dengan Alvin yang kini menjadi suaminya. Tak disangka 'pak Mandala yang itu' dan Alvin—suaminya, ternyata adalah orang yang sama. 'Orang menyebalkan itu ternyata suamiku?' batinnya. 'Oh tidaaaaaak!' * * *** Calon mempelai wanita mendadak mengundurkan diri dari pernikahan karena perjodohan. Kemudian kabur dan tidak diketahui kabar beritanya. Tinggallah sang calon mempelai pria terdiam terpaku di hadapan tamu undangan. Bimbang sesaat. Membatalkan akad nikahnya atau mencari calon mempelai wanita pengganti dadakan. Hingga netranya menangkap seorang wanita bergaun putih yang duduk di antara tamu undangan. Yang tak lain adalah mahasiswa di kampusnya tempat ia baru saja mengajar. Sebagai dosen pengganti. Bagaimanakah kelanjutan kisah pernikahan mereka ini? Akankah benih-benih cinta tumbuh di antara dua orang asing ini? Dengan segudang tanda tanya pada hati sang mempelai wanita, mengapa dirinya yang dipilih di antara sekian banyak wanita lajang lainnya yang turut hadir di pernikahan akbar anak salah satu pengusaha real estate terkenal di Indonesia itu. Cover www.freepik.com === SIMAK KOMENTAR DI SETIAP BAB, SUDAH TAYANG KUIS DADAKAN DAN BERHADIAH SOUVENIER MENARIK UNTUK PEMBACA SETIA MENDADAK MENIKAH ^^ MASUKKAN COLLECTION/TAP LOVE/ADD SEBELUM BACA. AGAR CERITA INI ADA DI DALAM DAFTAR BACAAN KAKAK DAN MENDAPAT NOTIFIKASI SAAT UPDATE BAB BARU ^^ DUKUNG TERUS CERITA INI YA KAK DENGAN MELEMPAR POWER STONE SI BATU BIRU UNTUK CERITA INI! — 1 POWER STONE NANTINYA KAKAK DAPAT 1 VOUCHER GRATIS LHO BUAT BUKA BUKU YANG TERKUNCI. JANGAN LUPA, REVIEW BINTANG 5 YA! MAMPIR JUGA KE CERITAKU YANG LAIN YA KAK: 1. Elegi Cinta Asha 2. ALISHA (PRETENDING) 3. Zarina the Abandoned CEO 4. Terpotek Cinta CEO Botak tapi Ganteng 5. Annethaxia Luo Putri Negeri Salju 6. Saat Kita Muda 7. Angela the Alpha's Mate TERIMA KASIH

Serenity_Lee · Urban
5.0
245 Chs

Istri Tak Terduga Saya adalah Bos Rahasia!

Semua orang tahu bahwa putri tertua rumah Shens telah jatuh dari tahta kehormatannya setelah ditinggalkan oleh seorang pria tak bertanggung jawab, hamil di luar nikah, dan kemudian diusir oleh keluarganya sendiri, terlantar dan putus asa. Sang terkenal Shen Ruojing muncul di pesta ulang tahun Matron keluarga pertama, Keluarga Chu, di mana kerumunan orang mencibir: "Orang-orang yang memberikan sejuta dalam uang kado duduk di satu meja." "Orang-orang yang memberikan sepuluh juta dalam uang kado duduk di satu meja." "Nona Shen, bolehkah saya bertanya berapa uang kado yang telah Anda bawa?" Kerumunan orang menunggu untuk menertawakan dia, namun kemudian mereka melihat Shen Ruojing mendorong ke depan seorang bocah lelaki yang indah dan cantik, "Bisakah Anda tolong tanya Matron di mana duduk jika seseorang membawa cicit?" *** Diterima di rumah keluarga Chu hanya karena nilai putranya, Shen Ruojing hanya ingin melalui hidupnya dengan santai, puas menjadi ikan yang malas, namun dia menghadapi penghinaan dari semua pihak dalam keluarga: "Keluarga kita mempunyai seorang peretas tingkat atas, seorang maestro musik, seorang jenius seni, seorang gila teknologi—masing-masing terkenal di bidangnya. Bagaimana dengan Anda? Anda bisa apa?" Shen Ruojing menyentuh dagunya: "Semua hal yang kalian sebutkan itu... Saya tahu sedikit tentang masing-masing." Tiga anak yang menggemaskan berdiri di sisinya dan mengangguk serempak: Kami bersaksi bahwa Ibu memang tahu sedikit tentang segalanya.

Mr. Yan · Urban
Zu wenig Bewertungen
630 Chs

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beliebt
Neuest
Ayne_Kim
Ayne_KimLv1

UNTERSTÜTZEN

empty img

Demnächst