"Maaf tuan, karena pesan anda sebelumnya untuk tidak menyakiti nona Sheila, makanya kali tak berani untuk bertindak lebih."
"Alasan saja. Dasar bodoh." Cipto memukul paha kedua oramg suruhannya dengan tongkat kayunya membuat kedua pria itu meringis kesakitan. "Lalu apa kalian tau keduanya pergi kemana? Apakah kerumah Arya Atmaja?"
"Kami kehilangan jejaknya tuan. Maaf. Lain kali kami pasti akan melakukan yang terbaik." Kedua pria itu kini berlutut memohon ampunan.
Pria tua itu sendiri tak mengerti. Terakhir kali ia mendapat kabar jika Sheila berada di rumah besar kediaman Atmaja. Namun kenapa kali ini ia pergi bersama dengan pemuda yang lain dan bukan dengan Arya.
Jika memang benar Sheila tinggal di kediaman Atmaja ingin sekali Cipto menjemputnya dan membawanya pulang kembali kepelukannya. Namun sayang. Ia tak sudi untuk masuk ke rumah musuh bubuyutannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com