"Arya? Apa kau sudah memaafkan aku?" Kini Amanda mendongak memberanikan dirinya untuk bertanya walau sebenarnya hatinya berdegup kencang menahan rasa takut.
"Sebenarnya aku kecewa padamu karna kau membohongiku. Kita ini suami istri seharusnya apapun kita bicarakan bersama dan kita rundinhkan bersama,cari jalan keluarnya bersama-sama bukan malah menyembunyikan masalah dan berbohong." Arya menyentil hidung mancung istrinya dengan gemas. Ia tak sanggup untuk marah-marah lagi, ia hanya memberi wejangan mepada istrinya tersebut. Yang ia inginkan kini hanya mendekap erat tubuh istrinya melepaskan rasa rindu yang selama ini terpendam di dalam hatinya.
"Lalu bagaimana dengan Sheila?"
"Ssttt.." arya meletakkan telunjuknya di depan bibir istrinya. "Aku mohon jangan bahas dia dulu, setidaknya tidak pada detik ini."
"Arya. Apa kau merindukanku?" tanya Amanda dengan manik mata yabg memandang lekat kearab suaminya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com