Arya meminta izin Dirga untuk bisa menginap di kediamannya beberapa hari, selain agar lebih dekat ke pabrik juga bisa lebih dekat dengan tempat Amanda menginap.
Sore ini setelah mandi Arya dan Dirga yang tampak keren dan ganteng bersiap untuk pergi. Arya yang menggunakan kemeja flanel kotak kotak abu yang di lipat hingga siku dan celana hitam panjangnya bersiap pergi menggunakan mobil putihnya, Sedangkan Dirga mengenakan kaos merah dan jaket biru dongker berhodie bersiap pergi menggunakan motor trail hijaunya.
"Mau kemana..??" Tanya keduanya kompak.
"Beli sesuatu sebentar.. kamu sendiri..?" tanya Arya.
"Ke kampung sebelah cari sesuatu.." jawab Dirga. "Jangan pulang malam. " Dirga berpesan.
"Gak kok paling cuma sebentar."
"Ya sudah ..aku pergi duluan."
Dirga keluar lebih dulu dari halaman rumahnya dengan motor trailnya. Disusul Arya yang mengendarai mobil putihnya. Di perjalanan mereka berdua tampak bahagia dengan senyum sumringah. Mood mereka seperti baru saja di setrum cas. Ya..tentu saja energi itu adalah Amanda.
Arya menuju ke pinggiran kota mencari toko kue namun rupanya disini jarang toko kie yang mempunyai kue yang lengkap tak seperti di jakarta. Sehingga Arya harus mencari dari satu toko ke toko kue yang lain. Setelah pergi ke Empat toko yang berbeda akhirnya Arya menemukan kue yang diincarnya yaitu Chesscake Arya ingat Amanda sangat suka Cheescake.
Sedangkan Dirga harus melewati Empat kampung agar sampai di tempat yang ditujunya. Rupanya Dirga mencari pasar malam. Karna pasar malam selalu berpindah pindah dari satu tempat ke tempat yang lain akhirnya Dirga tau kalau bulan ini adalah jadwal pasar malam di kampung yang lumaayan cukup jauh dari kampungnya.
Dirga menuju ke stand penjual kembang kapas atau harum manis. Karna Amanda sangat menyukai kembang kapas. "Ahh seharusnya aku mengajaknya kesini. Dia pasti akan sangat suka naik bianglala." Sesal Dirga, Karna ada Arya tak mungkin dirinya hanya pergi berdua dengan Amanda ke pasar malam.
Tak tanggung tanggung Dirga membeli 5 Bungkus kembang kapas dengan warna yang berbeda. Dirga meminta dua kantung kresek karna tak bisa membawanya dengan satu kantung. Akhirnya Dirga meletakkan satu kantung kresek berwarna merah berisi dua kembang kapas di stang motor sisi kiri dan satu kantung lagi yang berisi tiga kembang kapas di sisi kanan stangnya.
Saat motor melaju kebayang dong kembang kapas yang sebagian berisi angin di tambah kantung kresek yang tertiup angin membuat motor Dirga seakan punya sayap berwarna merah di kedua sisinya yang siap terbang.
Kedua Pria tampan ini menuju ke rumah Lina dimana Amanda menginap. Mereka bertemu di ujung gang saat mobil Arya berhenti. Arya yang keluar dari dalam mobil terkejut melihat bawaan Dirga yang terlihat banyak walau sebenarnya sangat ringan.
Dirga sendiri juga curiga melihat Arya membawa sebuah kantong putih berisi kotak entah apa itu. Dirga pun menyadari Arya juga punya tujuan yang sama dengannya menuju rumah Lina.
-Apakah Arya mau memberikan kotak itu pada Lina ataukah Amanda?- monolog Dirga didalam hati.Begitu juga dengan Arya yang penasaran Apakah Dirga mau menemui Lina Ataukah Amanda. Mereka pun saling melirik.
Saat sampai di depan rumah rupanya Amanda,bi Minah dan juga Lina sedang berkumpul di teras. Mereka pun di persilahkan untuk masuk ke ruang tamu.
"Amanda ini aku bawakan kue kesukaan kamu,Chesscake. Aku tadi nyari nyari disini ternyata lumayan sulit didapat." Arya menyodorkan kantung putih berisi kotak kue kepada Amanda.
Dirgapun tak mau kalah dia juga menyodorkan dua kantung kresek besar berisi lima kembang kapas yang berwarna warni.
" Aku juga bawakan kesukaan kamu. Aku juga nyari di kampung yang jauh karna disana sedang ada pasar malam. Ahh seharusnya aku mengajakmu kesana." Sambil sesekali melirik Arya.
"Ahh..kalian baik sekali. Seharusnya kita kepasar malam itu. Arya kau pasti juga belum pernah ke pasar malam kan.?" Arya hanya menggeleng dalam hatinya -ngapain ke pasar malam lebih bagus juga di dunia fantasi- sambil melirik Dirga.
-Ngapain juga ngajak Arya orang yang kaku dan dingin kayak es balok- Dirga juga melirik Arya.
"Ya mungkim kapan kapan kita bisa kesana sama sama."
Lina keluar membawa beberapa gelas berisi teh hangat. Lina heran melihat dua atasannya tersebut bersikap sedikit aneh tak seperti biasanya.
Amanda masuk kedalam dan mengambil beberapa piring kecil agar mereka bisa sama sama memakan chesscake dari Arya.
Amanda tampak bahagia bisa menikmati cheescake bersama orang orang terdekatnya dan juga sangat senang bisa makan kembang kapas lagi. Dua makanan manis yang bisa membuatnya bahagia ketika memakannya.
Setelah mengobrol cukup panjang lebar akhirnya dua pemuda ini pun pamit untuk pulang karna hari sudah semakin malam. Sesampainya di kediaman Adinata Dirga mengajak Arya bicara berdua dengan Arya di kamarnya.
"Maksud kamu apa ngasih kue ke Amanda. ?"
"Kamu sendiri juga ngasih kembang kapas. Mana banyak banget kamu mau gigi Amanda ompong makan kembang kapas segitu banyaknya..?"
"Aku ngasih karna Amanda menyukainya." Jawab Dirga.
"Aku juga. Emangnya ada masalah.?"
"Apa kau suka sama Amanda..?" kedua pemuda ini kompak bertanya dan keduanya tak menyangka kalau mereka punya pemikiran yang sama.
"Amanda hanya milikku" Jawab Dirga percaya diri.
"Tak bisa . Amanda akan jadi milikku" Arya tak mau kalah.
"Kau baru tau kan kalau dia itu sebernarnya cewek?? kau pasti menyukainya baru baru ini. Asal kau tau aku lebih dulu menyukainya." ucap Dirga sambil menarik kerah kemeja Arya.
" Kau salah aku sudah merasa suka padanya bahkan sebelum tau identitasnya" Jawab Arya lantang sambil mendorong Dirga mundur. Membuat dirga terkejut.
"Aku menyukainya bahkan saat dia masih menjadi Lelaki." Dirga juga mendorong Arya. Keduanya saling dorong.
"Oh..Jadi kau dulu penyuka sesama jenis ya..?"
"Kau sendiri berarti juga sama kan..?" kini mereka mulai saling memukul.
"Tapi aku cowok normal." Dirga menonjok wajah Arya.
"Aku juga normal.." Arya membalasnya.
" Amanda harus menjadi milik ku.."
"Tidak bisa Amanda akan jadi milikku.."
Keduanya saling meninju,memukul dan menendang satu sama lain. Memperebutkan seseorang yang belum tentu memilih salah satu dari mereka. Akhirnya mereka berdua sama sama kelelahan dan sama sama berbaring di atas tempat tidur sambil terengah engah.
"Jadi apakah kau merasakah perasaan aneh saat kau menyadari kalau kau menyukai seorang Lelaki..?" Ini ucapan Arya sambil melihat kelangit langit kamar dan mengatur napas.
"Apa kau juga..?" Pandangan Dirga juga ke arah langit langit kamar.
" Aku bahkan sampai harus berkonsultasi pada psikiater untuk memastikan kenormalanku."
"Ternyata kau lebih parah..Ya." Dirga sedikit tersenyum. "Sebenarnya aku sudah lama tau kalau dia perempuan. Tapi aku merahasiakannya. Ayah dan adikku juga mengira aku sudah gila karna menyukai Adam." Kali ini Arya yang tertawa. Sebenarnya mereka sama sama menertawakan diri sendiri.
"Kalau begitu kita harus sama sama bersaing dengan adil." Arya menantang.
"Siapa takut. Aku pasti akan meluluhkan Amanda."
"Kita lihat saja nanti. Siapa yang dia pilih."
Mereka berdua berjabat tangan tanda memulai persaingan cinta memperebutkan hati Amanda.