"Bertanggung jawab kenapa?" Tiba tiba Pak Adinata muncul dan mendengar sekilas obrolkan kakak beradik ini.
Dinar gelagapan seketika bingung harus menjawab apa. Dia melirik lirik kakaknya minta di bantu mencari alasan, karna ia tak ingin Ayahnya merasa kecewa dan marah atas kecerobohan yang dilakukannya.
Dirga sendiri juga bingung harus menjawab apa. Terlebih ia tipe orang yang tak bisa berbohong pada ayahnya.
"Owh ini, Yah. Jadi kemarin pas ke jakarta Dinar beli sesuatu tapi ternyata kelengkapannya ada yang kurang jadi kita besok mau ke toko tersebut buat minta pertanggung jawaban. Gitu."
"Emangnya beli apa?"
"Sepatu."
"Tas."
Ucap Dirga dan Dinar bersamaan dengan jawaban yang berbeda membuat ayahnya menaikkan alisnya tanda curiga.
"Oh iya. Kemarin Dirga beli sepatu kalau Dinar belinya tas. Terus ternyata pas di cek sampe rumah tasnya Dinar gak ada tali panjangnya. Ya kan Din?" Dirga mengedipkan matanya memberi kode.
"Owh iya, iya Yah."
"Emangnya kalau beli gak di cek dulu?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com