webnovel

Lelaki cantik itu Amanda

Amanda seorang perempuan manja, putri seorang pengusaha besar yang terpaksa kabur dari rumah dan mengubah penampilannya menjelma menjadi Adam, seorang lelaki cantik karena menolak perjodohan dengan seorang lelaki anak dari teman bisnis sang Ayah. Namun dalam pelariannya Amanda di hadapkan dengan dua pilihan sang jodoh atau sang penolong?? Arya adalah pemuda yang diam diam ia suka dan ia kagumi namun ternyata adalah orang yang akan di jodohkan dengannya. Dirga adalah teman barunya selama dalam penyamaran. Yang diam diam terpikat oleh pesona Adam alias Amanda. Dua lelaki yang mengira diri mereka mulai tidak normal karna terpikat oleh pesona lelaki cantik.. kepada siapakah hati Amanda akan berlabuh??

Lely_Cutez · Teenager
Zu wenig Bewertungen
489 Chs

Dua mata mata

"Huft untung aja Arya gak curiga kalau sampai dia tau bisa gawat.."

Amanda segera masuk ke dalam rumah dan berganti pakaian. Karena sedang datang bulan Amanda tak berselera untuk beraktifitas dia hanya menghabiskan waktu dikamar dan berguling guling di atas tempat tidurnya menikmati sensasi yang hanya bisa dirasakan oleh perempuan.

****

"Nak Manda kenapa..?dari tadi gak keluar, sakit??"

"iya biasa bik lagi sakit perut.."

"Ohh..kirain tadi sakit.."

"Bi bisa minta tolong.."

"Iya ada apa neng...?"

"Bisa tolong belikan obat nyeri haid gak? sama pembalutnya skalian tinggak dikit soalnya.."

"Oh iya neng di warung depan ada, bentar ya bi minah belikan.."

"Makasih ya bik."

Bi minah segera berlalu menuju warung dan membeli pesanan Amanda.

"Eh minah mau beli apa..?

"ini bu Susi mau beli telor setengah kilo. Sama pembalut dan obat nyeri haid."

"Emangnya siapa yang haid minggu lalu si Lina abis beli juga. Masak udah haid lagi..?"

"Oh iya.. iya anu.. mungkin lagi gak teratur."

Bu susi segera mengambilkan pesanan bi minah dan memasukkannya ke kantung kresek. Bi minah pun segera pulang. Rupanya Amanda sudah menunggu bi minah di ruang tamu. Dengan segera Amanda meminum botol minuman berisi obat nyeri haid tersebut.

"Kreeekk" pintu tiba tiba terbuka Lina dan Dinar masuk ke dalam rumah. Lina langsung menuju ke kamarnya.

"Uhuk uhuk." Amanda tersedak, buru buru dia sembunyikan botol tadi dibawah meja dan menyembunyikan bungkusan pembalut di balik kaosnya.

"Haiii mas Adam..??" Dinar yang centil mulai pedekate.

" Oh Dinar tumben kesini .."

"Iya mas kita janjian sama temen temen mau jalan jalan. Nunggu si Lina ganti baju dulu.

"Memangnya mau pada ke mana malam malam gini.."

"Pasar malam.."

"Pasar malam ya..sepertinya seru.." Amanda tertarik dengan pasar malam karena memang belum pernah pergi kesana hanya pernah melihatnya di tv saja.

"Mas Adam mau ikut..?"

"Maaf tapi aku lagi sakit perut aku kekamar dulu ya, kamu tunggu Lina disini duduklah dulu.." Amanda segera bergegas ke kamar sambil membawa bungkusan yang di sembunyikan di dalam kaosnya.

Saat duduk tanpa sengaja kaki Dinar menyenggol sebuah botol. Saat melihat botol tersebut Dinar tampak melihatnya dengan curiga dia ingat sesaat sebelum masuk rumah tadi dia melihat Adam meminum sesuatu dan tersedak.

"Apa mungkin..."

"Ayo Din kita berangkat." Lina muncul dengan pakaian rapi.

"Lin kamu lagi haid ya.." Lina tampak berpikir.

"Oh iya beberapa hari yang lalu.. kenapa..?"

"Oh ya udah. tadi aku nemuin botol ini di bawah sini.."

"Iya ini punyaku sepertinya kemaren lupa aku buang.." Lina segera mengambil botol itu dan dibuangnya ke dalam sampah. Mereka berdua pun pergi karna sudah di tunggu yang lain.

****

Didalam kamar Amanda galau memikirkan pasar malam. Bayangan lampu lampu yang ber kelap kelip. Aneka permainan, aneka penjual makanan, dan aneka pernak pernik yang di jual semuanya berkeliling didalam otaknya.

Hasrat untuk pergi kesana muncul dalam hatinya. Tapi ada rasa malu juga karna mana mungkin laki laki main ke pasar malam sendirian. Kalau mengajak bi minah malah lebih aneh lagi.

Akhirnya Amanda memilih untuk memendam keinginannya dan membenamkan dirinya di dalam selimut. Saat mencoba menutup matanya bayangan bayangan pasar malam kembali menghantuinya. Rasa penasaran akan tempat itu bergelanyut dalam pikirannya.

Amanda meraih handphonenya mengirim pesan kepada seseorang.

to: Dirga

"Dirga apa kau pernah ke pasar malam..?"

bib bib bib handphonenya berbunyi balasan dari dirga datang.

from :Dirga

"Pernah waktu kecil. Kamu mau kesana..?"

to : Dirga

"Aku belum pernah melihat pasar malam. Aku hanya penasaran.."

bib bib bib

From :Dirga

"Baiklah kita kesana kau bersiap siaplah! tunggu aku.."

Membaca pesan dari Dirga Amanda senang sekali akhirnya dia bisa merasakan pergi ke pasar malam.

***

Dilain tempat Dirga kini sedang galau memikirkan harus mengenakan apa di pasar malam. Seluruh kampung tau dirinya anak juragan perkebunan teh dan akan sangat aneh jika dirinya berjalan berdua dengan Amanda yang di kenal seorang Lelaki.

Tapi Dirga tak mampu menolak ajakan Amanda karna baginya ini adalah lampu hijau menuju hati Amanda. Bagi Dirga ini akan menjadi kencan pertamannya dengan Amanda.

Dirga mulai mondar mandir di depan lemari bingung memikirkan harus memakai apa. Di lain sisi dirinya ingin terlihat keren di mata amanda dan di lain sisi dirinya tak ingin di ketahui oleh penduduk kampung.

Akhirnya Dirga mendapatkan sebuah ide, dia pun membawa sesuatu yang di perlukan. Lalu menuju rumah Lina untuk menjemput Amanda.

***

"Kamu yakin kita harus pakai yang beginian..?" Amanda heran Dirga memberinya beberapa atribut untuk menyamar.

"Yakin lah.. kamu lupa kalau kamu ini bintang iklan. Nanti kalau di sana kamu di kejar fans gimana."

"Iya juga ya.. lha kamu sendiri ngapain nyamar juga...?"

"Aku ini kan anak juragan perkebunan satu kampung kenal sama aku. Masa aku jalan berduaan sama Lelaki kan aneh.." Amanda pun mengangguk mengerti.

Mereka berdua kini sudah siap dengan celana panjang,jaket, topi,kaca mata hitam, dan juga memakai masker. Sebelum keluar rumah Amanda sempat melihat pantulan diri mereka berdua dari kaca lemari. Amanda tertawa geli melihat penampilan mereka yang lucu baginya.

"Kita seperti lagi main detektif detektifan." Amanda cekikikan.

"Menurutku kita lebih mirip mata mata.." Dirga menurunkan kacamatanya.

"Apakah tidak terlalu menyolok malam malam gini kita berpakaian kayak gini? aku kan malu.."

"Udah cuek aja kita kan pakai masker jadi gak ada yang ngenalin kita. Nih cepat pakai maskermu.." Amanda hanya menurut.

Saat akan pergi bi minah memergoki mereka.

" Ini teh pada mau kemana..? mana pakai kaca mata item segala malam malam gini.." bi minah ikutan tertawa melihat penampilan mereka.

"Kita lagi nyamar bi.. biar nanti saya gak di kejar kejar fans. ya udah kita mau ke pasar malam dulu ya bi .." amanda berpamitan pada bi minah.

"Ya udah jangan malam malam ya pulangnya.."

"Tenang aja bi saya pasti jagain Amanda.."

"Jadi nak Dirga udah tau identitas asli nak Amanda..?" bi minah terkejut.

Dirga hanya tersenyum di ikuti anggukan Amanda meyakinkan bi minah. Mereka pun pergi ke pasar malam naik motor.

Sesampainya di sana Amanda benar benar dibuat kagum. Karna memang belum pernah melihat sebelumnya. Ternyata yang dilihatnya lebih indah dari yang ada di pikirannya.

Setiap mata yang memandang mereka tersenyum geli melihat dua orang yang berpenampilan aneh di malam hari .

"Lin lihat deh ada orang yang salah kostum. Mereka lebih mirip orang yang lagi syuting film action hahaha." Dinar menunjuk Dua orang yang baru lewat di depan mereka.

"iya mereka kayaknya lagi kesasar." ucap temannya yang lain.

Dinar dan teman temannya tertawa melihatnya tanpa Dinar sadari orang itu adalah kakaknya sendiri.