webnovel

Le sort d'une passion charnel destiné a devenir les débris de l'avenir

Autor: valdis4951
LGBT+
Laufend · 411 Ansichten
  • 1 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • N/A
    UNTERSTÜTZEN

What is Le sort d'une passion charnel destiné a devenir les débris de l'avenir

Lesen Sie den Roman Le sort d'une passion charnel destiné a devenir les débris de l'avenir des Autors valdis4951, veröffentlicht auf WebNovel.Après des décennies de la découverte du nouveau continent en 1494 ,l'âge de la mélancolie et de la migration des européens de leurs parcelles , Alois issue d'une monarchie du duché en conflit intermin...

Zusammenfassung

Après des décennies de la découverte du nouveau continent en 1494 ,l'âge de la mélancolie et de la migration des européens de leurs parcelles , Alois issue d'une monarchie du duché en conflit interminable avec son aîné Arnaud pour le titre , décide de voyager pour prouver sa valeurs à être l'héritier en laissant derrière lui le manoir familiale et ses terres ancestrales .dans ces domaines inconnu avec une grande complexité à s'adapter pour le délicat et maladif jeune homme qu'il est .dans ce moment là aloïs ne savait pas encore qu'enfin il va trouver la sens de sa vit qu'est un certain homme nommé Kéo ,son âme sœur ,mais malencontreusement leur union déborder d'amour comme prévu était impossible en plus d'être un acte banni , une sodomie ou yeux de tous avec le châtiment de la mort dans presque toutes les cultures de ce temps . avec ces divers difficultés qui paraît comme cette citation tant réputé "Le vent ne souffle pas au gré des voiliers". pourtant avec son amant Kéo l'héritier d'une tribus indiennes ils affrontent tout les obstacles dans leurs chemin vers un amour éternel .

Das könnte Ihnen auch gefallen

Uprising Of The Cannon Fodders(Demo)

Akira was deemed a waste by the world. Although he was very talented, he lacked the enthusiasm or desire to be anything. His family was all geniuses in their respective fields, but he, on the other hand, spent the entire 18 years of his life eating, drinking, and having fun (otherwise known as a couch potato). Despite all this, he loved his family and therefore it was an instinctive reaction to save his father from what would have been a fatal collision. He was supposed to be dead, but instead… A system appeared and thus began his journey of world-hopping as the cannon fodder who made the villain become the villain. ******* [Host! Host! Host!] Akira swats away the annoying thing buzzing around him disturbing his sleep. [Host, how could you?] {sniffles} ………………. Although Akira may be a bit psychopathic, his love for cake (and his lover), eclipses all else. Lover: (pouting) “Why am I mentioned after cake? That’s not fair!” (Glares at the cake with killing intent and jealousy.) Akira: (With frosting on his upper lip), "Why do I feel like my cake just wilted? Lover: (Looking pitifully at Akira while sneakily putting his hands inside his clothes) “Do you really like cake more than me?” Akira: ( Ran's away while pulling on his disheveled clothes while stuffing the rest of his cake in his mouth) “(mumbling with his mouth full) “O-of course not! I just needed to replenish my energy.” {Please don’t tempt me! My whole body still aches! QAQ} So now he had to deal with a system that plays poker and an insatiable lover, DEATH SHOULDN'T BE THIS HARD!!! ******** Discord Server: https://discord.gg/tG3J4xmMKv Come join and be a member and check for future updates. please leave a review!

Rosemary_Rose · LGBT+
4.8
12 Chs

Riani Aura

Sunset-Agatha Chelsea ft Maxime B Riani sedang duduk santai di depan kelasnya, melihat lalu lalang orang. Maklum banyak orang yang lalu lalang, karena ini jam istirahat. Riani menopang dagunya sesekali dia mengayunkan kakinya. Dia membenarkan ikatan rambutnya yang sedikit longgar. Mata Riani memicing melihat sosok laki-laki tegap sedang lewat depan kelasnya. "Ih siapa tuh?" Gumam Riani dalam hati Riani melambaikan tangannya menepis perasaan aneh di pikirannya. "Eh apaan sih," Tiba-tiba Litha mengejutkan lamunan Riani. "Hei, ngelamun terus kamu kenapa?" Tanya Litha yang duduk disebelah Riani. "Nggak apa-apa." Jawab santai Riani. "Kamu tau gak cowok itu siapa?" Tanya Riani seraya menunjuk laki-laki tadi dengan dagunya. "Oh itu, namanya Arya. Kenapa? Naksir ya?" Goda Litha membuat Riani jengkel. "Ish nggak kok, enak aja. Udah punya pacar belum?" "Katanya gak naksir, tapi nanya udah punya pacar atau belum." Litha terkekeh kecil seraya menoyor pelan kepala Riani. "Kalo aku denger sih, dia punya pacar namanya Kak Zahra. Kelas 12 itu." "Hah? Gak salah?" Riani terperangah. "Cowok seganteng dia pacaran sama cabe keriput?" Gumam Riani dalam hati. "Iya aku denger gitu. Makanya jadi orang jangan lugu-lugu amat sampe berita heboh kayak gitu kamu gak tau." "Ih, kamu mah gitu." Riani mendengus sebal dan masuk ke kelas lalu dibuntuti Litha dari belakang. %%% Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh siswa siswi SMA Nusa berhamburan keluar kelas, ada yang menuju parkiran ada juga yang menuju halte. Termasuk Riani sendiri yang menuju halte. Riani duduk sendiri, karena Litha berbeda jurusan angkot. "Hai!" Sapa seseorang yang membuat Riani menoleh dan jantungnya berdegup kencang. "Dia? Serius dia nyapa?" Gumam Riani dalam hati. "Kok diem sih? Kan gue nyapa?" Seru laki-laki itu. "Eu--hai." Jawab Riani terbata-bata karena gugup. "Gue Arya, kelas 11 Ipa 3." Seraya mengulurkan tangannya berniat berjabatan tangan. "Riani." Riani membalas uluran tangan Arya. "Riani doang nih? Gak ada niat gitu buat ngasih nomor WA?" Ucap Arya seraya melepas uluran tangannya. "Ih apaan si, nih anak orang bikin aku baper." Lagi-lagi Riani meracau gak jelas. "Eu--maaf aku duluan angkot aku udah dateng." Riani melambaikan tangannya pada angkot itu. Arya menatap angkot yang kian menjauh. Lalu dia kembali ke parkiran dan menuju motornya. "Riani. Manis." Gumam Arya. *** Riani merebahkan dirinya di kasur. Menepis perasaan aneh yang hinggap pada dirinya. Seperti dè ja vu. Seperti bersama seseorang yang dulu pernah mewarnai hidup Riani. "Dia tadi beneran nyapa aku? Ngimpi apa aku?" Riani meracau lalu memandang kesekelilingnya melihat dinding kamar yang penuh dengan anime atau kartun Jepang kesukaannya. Drtt... Ponsel Riani berdering yang tadi ia charger di nakas. Ia bangkit dan mencabutnya. Berentetan notifikasi masuk. Namun, satu pesan yang membuat Riani gugup. "Arya? Dapet dari mana kontak aku?" +62 123 *** *** Save ya, gue Arya. Riani Eum iya. Arya Oh iya, lo punya kontaknya Diki gak? Kan sekelas pasti punya dong? Riani *send kontak Diki* Arya Oke tengkyu. Riani Sama-sama Arya Besok pulang bareng, bisa? Riani Eu, kan kamu punya pacar Arya Lo ngeledek ya? Riani Maksud kamu? Arya GUE JOMBLO?!-, Arya Gue gak nerima penolakan ya. Riani hanya membacanya dan menyimpannya ponselnya kembali. Ia terus meracau dan bergumam tak jelas.

Hidrina_Herdin · Teenager
Zu wenig Bewertungen
1 Chs

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen

UNTERSTÜTZEN

Mehr zu diesem Buch

Meldung