webnovel

Laluna

kehidupan bahagia bersama keluarga tidak seperti yang ia harapkan, semuanya berubah dalam satu malam. Eden Georgia Ludwig dijadikan persembahan untuk dewa, dikirim ke neraka dunia demi menyelamatkan kotanya. tak disangka ia berhasil diselamatkan oleh tiga orang yang memanggilnya "nona". hidup sebagai perempuan normal hal ini lah yang menjadi keinginan besar Eden setelah berhasil selamat di dunia asing tersebut namun ia malah harus terjerat dengan ikatan pernikahan seorang tirani kejam dan harus melaksanakan misi besar di masa depan

msrully · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
93 Chs

Alasan di Balik Kedatangan Beatrice

(Mansion Lily)

tempat dimana beatrice tinggal, hari-hari membosankan di lalui oleh beatrice dengan melatih kemampuan beladirinya dan hari ini ia baru saja selesai berlatih pedang dengan pelatih pribadi yang sengaja ia datangkan dari eufrat.

semenjak datang ke istana the great walles tak ada hal mulus yang terjadi seolah segala usaha dan pengorbanannya hanya sia-sia belaka karena tidak mendapat respon baik dari Raja Louise seperti yang ia inginkan.

sempat merasa frustasi karena di tolak terus menerus tak membuat beatrice kehilangan akal, ia berusaha mencari cara agar bisa bebas keluar masuk istana matahari (istana tempat tinggal raja louise) dan berkat bantuan seseorang ia berhasil menembus akses kesana.

satu-satunya hal yang membuat nya merasa senang ketika berhasil masuk ke istana louise dan membuat eden salah paham, meskipun caranya sedikit kotor namun ia cukup puas karena telah menimbulkan kesalahpahaman diantara keduanya sehingga kejadian semalam bisa memuluskan aksi selanjutnya.

"nona, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda"

ucap seorang pelayan meminta izin pada beatrice, lalu setelahnya pergi meninggalkan keduanya

orang tersebut tampak asing, seorang perempuan berusia sekitar 23 tahun datang menghadap kepadanya.

"salam hormat putri beatrice, perkenalkan nama hamba charlotte, nyonya rosemary mengirim hamba kesini untuk membantu anda putri"

"!!!!!"

beatrice terkejut bahwa orang yang ada dihadapannya merupakan pesuruh rosemary, hal ini mengingatkannya pada kejadian beberapa waktu sebelum ia datang ke the great aztec, kejadian inilah yang menjadi pemicu menggeloranya ambisi beatrice yang telah lama ia pendam mengenai menaklukkan sang naga api.

(di istana Eufrat beberapa minggu sebelum keberangkatan ke the great aztec)

dikenal sebagai putri sekaligus kesatria tanggu negara Eufrat, beatrice mengukuhkan posisinya sebagai calon pewaris tahta kerajaan mengalahkan adik-adiknya.

meskipun seorang putri namun beatrice unggul di segala bidang seperti pergaulan kelas atas, kegiatan sosial, militer bahkan ketatanegaraan ia kuasai, maklum saja sebagai putri pertama ia memiliki ambisi besar terhadap masa depannya sendiri.

sempat mengalami kegagalan dalam misi gunung tarsa membuat beatrice merasa frustasi karena ia sudah mengorbankan banyak hal termasuk lamaran dari kekasihnya yaitu raja louise dua tahun yang lalu, sudah tak ada jalan untuknya kembali pada louise.

kala itu sebelum melamar louise mengatakan hanya akan melamarnya satu kali saja, bila beatrice menolak maka tidak ada lamaran untuk kedua kalinya dan kala itu beatrice muda memiliki ambisi besar terhadap dirinya sehingga dengan yakin beatrice langsung menolak lamaran raja louise.

beberapa tahun merasa terpuruk setelah kegagalan, beatrice mencoba bangkit kembali dan tak sengaja ia mendengar berita bahwa raja louise sedang mengadakan sebuah kompetisi yang bertujuan untuk memilih calon istri bagi dirinya, syarat yang di ajukan persis dengan karakter beatrice yaitu pandai bertarung.

merasakan ada sebuah kesempatan kedua beatrice pun berangkat menuju ke the great aztec untuk mendaftarkan dirinya, ia yakin kompetisi ini sengaja dibuat oleh louise agar bisa menarik perhatiannya karena itulah beatrice merasa sangat percaya diri akan kemampuan dirinya kali ini.

ia pun berangkat menuju the great aztec untuk mendaftarkan dirinya sebagai peserta, sesampainya di the great aztec ia sama sekali tak menyangka bahwa jumlah peserta yang mendaftar begitu banyak sehingga membuatnya harus ikut mengantri.

"tak apa, toh louise akan memilih ku juga"

gumam beatrice yang terus percaya diri saat ikut mengantri, dan beberapa jam berlalu ia pun selesai mendaftarkan dirinya, petugas sempat mengatakan bahwa peserta yang lolos seleksi akan di umumkan besok lalu ia pun kembali ke penginapan.

siang hari ia pergi menuju istana untuk melihat pengumuman yang tertempel, ia masih saja percaya diri akan lolos dengan mudah namun setelah melihat papan pengumuman ia terdiam.

hal ini dikarenakan dirinya yang terkejut karena tak lolos seleksi, ia merasa ada yang tidak beres lalu meminta penjelasan pada petugas di sekitar lokasi.

"ada apa ini? kenapa kami tidak lolos!!"

ucap seorang peserta yang protes

"benar kenapa kami tidak lolos"

seru wanita lainnya yang juga memprotes ketidakadilan tersebut

"kenapa saya tidak lolos, apakah anda bisa menjelaskannya?"

tanya beatrice pelan pada seorang petugas

"begini nona, sistem seleksi di buat oleh raja louise lalu proses seleksi juga di lakukan oleh raja louise jadi secara keseluruhan beliaulah yang memilih peserta sendiri"

ucap seorang petugas membuat semua peserta terdiam, mereka tahu benar bila raja louise yang terjun secara langsung maka keputusan yang dibuatnya adalah mutlak, tidak bisa di protes.

"apakah anda yakin?"

tanya beatrice sekali lagi memastikan ucapan si petugas mengenai raja louise

"tentu saja nona, anda bisa melihat bahwa daftar nama peserta yang lolos telah di cap menggunakan stempel pribadi raja yang jarang terpublikasi dan hanya untuk dokumen penting, itu membuktikan bahwa keputusan pelolosan peserta di buat sendiri oleh raja louise dan bukan petugas maupun asisten beliau"

mendengar penjelasan ini membuat beatrice sangat kecewa, ia berpikir bahwa louise tidak mungkin melupakan dirinya mungkin saja louise hanya sedang marah padanya sedikit saja, ia masih memiliki pikiran positif akan hubungannya dan louise.

beberapa hari berlalu, beatrice masih tinggal di the great aztec, ia menginap di sebuah penginapan setelah sebelumnya ia mengirim surat untuk raja louise menggunakan burung pos.

dengan penuh harap beatrice menanti balasan dari louise, ia dengan sabar tetap bertahan di kota hingga louise membalas suratnya, selain itu ia juga memang berniat untuk melihat pertandingan yang akan di langsungkan hari ini di hutan kerajaan.

ini adalah kesempatan emas baginya agar dapat bertemu dengan louise secara langsung dan meminta penjelasan mengapa dirinya tak lolos, mungkin saja ia bisa menjadi peserta di final jika berbicara dengan louise.

sesampainya di lokasi pertandingan beatrice menunggu kesempatan agar bisa menyapa louise juga arthur, ia terus memperhatikan louise dari kejahuan di tengah kerumunan orang yang juga menyaksikan pertandingan siang itu.

bahkan saat terjadi konflik di akhir pertandingan dimana salah seorang peserta di minta untuk gugur mata beatrice tak lepas dari louise, ia melihatnya dengan jelas, louise memberikan tatapan tak biasa pada seseorang.

sadar akan hal tersebut membuat beatrice mencari ke arah mana louise menatap dengan intens, disanalah orang tersebut, berdiri di fitnah banyak orang karena di kira curang.

beatrice masih belum yakin apakah benar dia orangnya sampai membuat pangeran arthur turun tangan untuk membeberkan analisisnya mengenai jantung rusa.

"huuuuhhhh"

beatrice menghembuskan nafas merasa lega karena louise menatap si gadis bukan karena suka melainkan untuk keadilan.

"maaf apakah kalian tau siapa gadis itu?"

tanya beatrice pada seseorang di sebelahnya

"ahh gadis yang curang itu?"

jawab seorang wanita sambil menunjuk ke arah eden dan di balas anggukan oleh beatrice

"dia adalah kerabat jauh tuan hansel"

"ah begitu, terimakasih"

ucap beatrice tersenyum manis dan semakin lega.

'ya aku tahu louise ku memang orang yang seperti itu'

ucap beatrice dalam hati sambil tersenyum simpul

'lagi pula untuk apa louise menyukai gadis lemah seperti dia, terbukti dari yang ku dengar louise enggan menikah hingga sekarang pastilah karena hanya aku satu satunya wanita yang ia cintai'

dengan angkuh dan percaya diri seolah dirinya sangat berarti bagi louise.

ia sangat yakin bahwa pertandingan ini hanyalah sebuah formalitas dan pada akhirnya nanti tidak akan ada peserta yang lolos maupun terpilih menjadi pendamping louise karena diantara semua peserta tak satupun yang memenuhi kriteria sebagai pendamping raja meskipun beatrice sendiri harus mengakui bahwa kemampuan para peserta sangat baik.

final pertandingan pun berlangsung, hari ini peserta yang lolos akan bertanding menaklukan kerberos di arena pertandingan, tentu saja beatrice tak ingin melewatkan momen ini karena itulah ia ikut menyaksikan melalui tribun penonton.

suasanya begitu ramai dan sorakan penonton terdengar menggelegar mendukung masing-masing peserta agar menang, bahkan tak sedikit yang menjadikannya sebagai ajang perjudian, sementara ini dukungan penonton paling banyak terpusat pada kate kesatria perwakilan dari keluarga thompson, mereka bertaruh bahwa kate akan memenangkan pertandingan ini.

'cihh.. dasar orang-orang bodoh.. mereka tak tahu bahwa pertandingan ini hanya formalitas saja'

gumam beatrice sambil tersenyum meremehkan orang-orang yang mengira bahwa hari ini adalah pertandingan sungguhan.

pertandingan berlangsung sangat seru dan juga sengit satu peserta di serbu oleh tiga peserta lain yang membuat semua orang terheran, mereka sempat meremehkan peserta tersebut karena bukan berasal dari keluarga bangsawan kelas atas.

"aku rasa nona eden adalah lawan yang kuat bagi ketiganya"

ucap seorang penonton yang tak sengaja di dengar oleh beatrice

'eden?'

gumamnya dalam hati dengan mengernyitkan alis, tak berselang lama keberhasilan eden menaklukan kerberos membuat semua orang bersorak dengan hasil tak terduga itu, ditambah lagi kerberos kini menuruti perintah eden bahkan sampai berlari keluar stadion hanya untuk benda yang di lemparkan keluar arena pertandingan, kerberos berlari kemudian melompati penonton dan beatrice yang berada disana ikut terkejut karena kemampuan luar biasa eden.

karena hal ini beatrice mulai melihat ke arah louise, ia sedang duduk bersama arthur di tribun para bangsawan, terlihat jelas arah pandangan eden hanya tertuju pada arena pertandingan seolah ia tengah menikmati kemenangan seseorang.

beatrice yang mendapati hal tersebut lantas melihat ke arah eden dengan sinis, ia merasa cemburu sekaligus tak suka bila eden menjadi pemenang, firasatnya mengatakan bahwa kenyataan yang sesungguhnya adalah berbanding terbalik dengan yang ia duga selama ini.

pikirannya mulai kacau, ia sedikit gemetar, ia benar-benar takut bila louise jatuh cinta pada seseorang yang saat ini bertanding dan bisa saja louise sudah melupakannya.

karena sedang tidak berkonsentrasi beatrice melewatkan pertandingan dan kini sudah muncul pemenangnya, salah satu juri mengumumkan dengan lantang bahwa eden lah yang menjadi pemenang.

beatrice menjadi semakin tak senang, ia inggin menggagalkan kemenangan eden setelah melihat louise secara langsung turun dari singgasana untuk menghampiri pemenang.

tangannya menggenggam erat, giginya juga menggerat, ia spontan berdiri lalu berjalan melewati para penonton, yang ia pikirkan saat itu adalah masuk ke arena pertandingan agar louise dapat melihatnya secara langsung dengan begitu mungkin saja louise membatalkan kemenangan eden.

tetapi di luar dugaan, eden pingsan seketika membuat louise meraih tubuhnya secara langsung lalu menggendongnya masuk.

kali ini beatrice benar-benar kehilangan kesempatan untuk muncul di hadapan louise, dengan mata kepalanya sendiri ia menyaksikan louise si pria dingin tengah menaruh hati pada wanita lain selain dirinya.

'tidak mungkin'

ucap beatrice dalam hati tak percaya dengan apa yang ia lihat namun semuanya sangat nyata di depan mata.

semenjak kejadian itu beatrice mulai murung, ia begitu sedih dan menyesal karena tidak menggunakan kesempatan sebelumnya untuk bisa bersama louise, kali ini ia sudah benar-benar kehilangan sosok pria yang mencintai dirinya dengan tulus.

sempat merasa frustasi dan menjalani hidup tak menentu pada akhirnya beatrice dapat menerima kenyataan dan mulai untuk hidup lebih baik lagi, namun di tengah kehidupan damainya muncul seseorang yang menawarkan kerja sama cukup menggiurkan..

orang tersebut adalah rosemary, ia datang sendiri ke eufrat menghadap beatrice dengan maksud tertentu, cikal bakal datangnya beatrice sebagai upeti adalah bagian dari rencana kerjasama keduanya.

awalnya berjalan lancar namun karena sikap beatrice yang ceroboh dan sembrono membuat rosemary mulai memikirkan rencana baru dan hari ini ia mengirimkan seorang asisten pribadi untuk beatrice, selain sebagai pengarah sang asisten juga memiliki tugas untuk mengeksekusi buruan yang mereka cari.

pertemuan ini berlangsung tidak nyaman, mengingat beatrice adalah tipe orang yang tidak suka di awasi terlebih pengiriman asisten bukan bagian dari rencana antara dirinya dan rosemary, ia menunjukkan rasa kesal dihadapan sang asisten tetapi ia mencoba meredam amarah untuk saat ini agar posisinya di istana tidak di curigai.

"baiklah, selamat datang charlotte, ku harap kau benar-benar akan membantu ku"

ucap beatrice yang mau tak mau menerima kehadiran sang asisten

"baik putri, mohon bantuannya"

ucap charlotte dengan sopan terhadap sambutan beatrice

***

"tunggu dulu"

ucap louise menghentikan langkah nya

"ada apa kak?"

tanya arthur

"aku harus menyiapkan sesuatu untuknya, aku akan ke istana vie rose"

ucapan louise kemudian berbalik arah, hal ini tentu saja membuat arthur kebingungan karena tak biasanya louise berinisiatif mempersiapkan semacam hadian untuk seseorang.

karena tak ingin merusak rencana kakaknya arthur pun memutuskan untuk menunggu eden di gate yang telah terbentuk, ia berpikir akan lebih baik bila dirinya sedikit mengulur waktu agar kakaknya selesai melakukan persiapan.

di halaman istana sudah banyak yang menantikan kedatangan eden kembali, terlebih keberhasilan misi yang dilaksanakan menjadikan eden sebagai sosok yang paling dikagumi dan di hormati saat ini.

arthur pun ikut bergabung bersama chris dan kawan-kawan,

"dimana raja louise?"

tanya marco

"apa beliau sedang sibuk?"

tanya justin

arthur pun menggelengkan kepalanya,

"tidak, kakak sedang menyiapkan sesuatu"

menjawab pertanyaan marco dan justin sembari berbisik perlahan yang di respon anggukan kepala oleh yang mendengar ucapan arthur tersebut, mereka semua mengerti persiapan yang dimaksud oleh arthur.

kini gate telah terbentuk seutuhnya dan tak berselang lama seseorang keluar melalui gate tersebut, dia adalah eden yang berjalan sendiri namun eden tak menduga kedatangannya di sambut riuh sorak orang-orang yang telah berkumpul di halaman istana, mereka semua meneriakan namanya.

hal ini membuat eden sempat terdiam karena bingung harus merespon bagaimana, hari ini kedua kali ia mendapat sambutan positif setelah sebelumnya memenangkan pertandingan beberapa bulan lalu.

tak ada pilihan lain, eden pun merespon dengan menundukkan kepala seolah berterimakasih lalu menegakkan kepalanya berjalan sambil melambaikan tangan dan tersenyum, perasaan hangat kini menyelimuti hatinya karena senang terhadap respon yang ditunjukkan saat kedatangan dirinya hari ini.

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi ya ^_^

msrullycreators' thoughts