webnovel

La Nina

Autor: mimanuflores
Urban
Laufend · 11.7K Ansichten
  • 20 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Hidup La Nina Djojohadikusumo berubah seratus delapan puluh derajat semenjak mengenal Gradien Jacobsen Tirtajaya. Banyak kejadian yang mendekatkan mereka, hingga akhirnya mereka melangkah ke jenjang yang lebih serius. Namun, sayangnya cerita kisah Nina tidak seindah yang nampaknya orang lain lihat. Nina, putri seorang penyanyi dan artis papan atas pada masanya, harus rela mengalami kejadian-kejadian pahit dengan Gradien.

Chapter 1Satu

“Baik, jadi rangkuman untuk presentasi hari ini yang pertama, pembangunan adalah usaha yang secara sadar dan tersusun untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kedua, beberapa tujuan pembangunan nasional antara lain yaitu memenuhi kebutuhan material, kesejahteraan mental yang meliputi pendidikan dan kesehatan, lalu ketentraman fisik dan rohaniah serta masyarakat yang berkeadilan sosial. Terakhir, evaluasi pembangunan nasional berguna untuk mengetahui seberapa jauh pembangunan telah dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diukur dengan sasaran yang ingin dicapai. Sekian dari kelompok kami, mungkin teman-teman ada yang mau bertanya?”

Sejenak, kelas hening. “Ayo, dari kelompok lain, apakah ada pertanyaan?” kali ini dosen pengampu yang menawarkan tanya jawab. Tetap, kelas masih hening. “Oke, karena waktu sudah mau selesai, tolong rangkumannya ditambahkan di power point kalian, dan kirim ulang email ke Saya. Catat juga, siapa saja anggota kelompok yang hadir saat presentasi. Saya akan membedakan nilainya. Jadi, ada dua tambahan ya slide presentasinya. Mengerti?”

“Mengerti, Pak.”

“Bagus. Sudah absen semua? Kalau belum, silahkan. Oke, presentasi boleh ditutup,” ujar pak dosen.

“Baik, terima kasih untuk perhatian teman-teman semua, kurang lebihnya mohon maaf, dan selamat siang.”

Terdengar suara tepukan tangan ketika satu kelompok baru saja selesai melakukan presentasi. Lima menit setelah dosen menutup mata kuliah, seorang gadis mengeluarkan handphone dari dalam tas.

“Nin, gak keluar?” tanya seorang teman.

Gadis itu menggeleng. “Nanti, duluan aja. Thank you ya kerja sama buat presentasi tadi. Oiya, tolong jangan lupa untuk tambahan slide lo kerjain ya. Kalau udah, let me know.”

“Iya, habis makan gue langsung kirim ya Nin, ke dosennya. Nanti gue bakal kirim email ke kalian juga. Jangan lupa dilihat. Gue juga terima kasih ke elo. Yaudah, bye, Nina, gue duluan ya!” seru teman Nina dengan nada semangat karena akan melancong ke kantin.

“Iya, thank you so much ya, take care,” balasnya dengan senyum. Setelah kelas sepi, Nina memasukan beberapa buku ke dalam tas. Bertepatan dengan itu, tangan satunya dengan lincah mengetik nomor yang sudah sangat dia hapal dan menelpon.

“Halo,” ujar suara di ujung telepon.

“Hai, Cit! Udah selesai kelas belum? Laper nih gue! Kantin mau?”

“Shila kemana? Hmm… Boleh, tapi samperin gue ke kelas dong. Males nih jalan sendirian, banyak cowok.”

Nina mentautkan alis walaupun tahu teman akrabnya itu tidak melihatnya. “Gak masuk. Entah kemana. Yah, aneh deh. Makanya jangan jadi anak teknik, udah jelas populasinya diembat cowok.”

“Hehehe, maaf. Kesini ya, Nin. Bye!”

Sambungan terputus sebelah pihak. “Ish! Citra, gak sopan,” Nina bermonolog. Ia menghela napas. Setelah meyakinkan diri tidak ada barang yang tertinggal, Nina akhirnya menjemput Citra di fakultas teknik.

Nina PoV

Gue berjalan agak cepat ketika tak sengaja mendengar ada dua orang cowok yang sedang duduk di koridor fakultas teknik dan mereka menyebutkan jenis kelamin gue. Sejujurnya yang bikin kesal kalau masuk kandang singa semacam tempat ini, pasti banyak catcalling dan pelecehan verbal. Gue akhirnya segera menelpon Citra sambil terus berjalan cepat.

“Angkat, angkat!” Gue agak sedikit emosi karena lalai sendiri gak bertanya dimana kelas Citra, sekarang malah kesusahan. Gue berusaha menormalkan langkah supaya terkesan baik-baik saja. Sejenak, gue menengok ke belakang dan melihat hal yang sesungguhnya tidak diharapkan. Dibelakang gue sudah ada sekitar enam sampai tujuh cowok dalam jarak kurang dari satu meter! Gue susah payah menelan ludah dan menghadap mereka.

“Kalian ngikutin gue?” tanya gue dengan nada dibuat santai. Emang cowok-cowok sialan! Masa mereka ada yang pura-pura menggaruk-garuk tembok, tiba-tiba duduk di lantai dan membuka buku, bahkan berlagak latihan baris-berbaris. Ketahuan banget kan bohongnya? Argh! Sabar, Nin! Hanya itu yang gue bilang dalam hati, dari gue, buat gue.

Gue kembali berbalik badan dan berjalan. “Cit, please. Dimana sih?!”

“Halo?”

Akhirnya!

“Dimana?”

“Kelas.”

Demi penghuni Bikini Buttom! “Lantai dan ruangan?” sahut gue cepat.

“Oh, ngomong dong dari tadi.”

“Hurry up!”

“Sabar… Tarik napas, buang. Tarik… buang.”

“Lo gak sebutin sekarang, hubungan pertemanan kita putus!” kejar gue.

“Eits! Iya, maaf. Hehehe. Lantai empat ruang empat ratus dua.”

Sambungan telepon gue matikan langsung setelah mendapat jawaban. Balas dendam, siapa suruh tadi ngelakuin hal itu ke gue?

“Nin, lo anaknya penyanyi Tante Sandyakala ya?”

OH MY GOD! Gue sempet lupa lagi dikejar sama beberapa cowok, yang dapat dipastikan jumlah mereka lebih banyak sekarang.

Gue mencoba membalas dengan senyum serta anggukan.

“Berarti bisa nyanyi dong? Nyanyi dikit boleh kali,” sekarang pertanyaan datang dari sayap kanan.

Gue hanya menggeleng dengan tetap menjunjung keramahan budaya Indonesia.

“Kenapa? Suara lo gak sebagus Ibu lo ya?”

Tiga orang sudah berada di depan gue dan jalan dalam keadaan mundur. “Jangan depan gue, nanti lo jatuh,” gue mencoba memberi tahu, tapi kayaknya salah deh. Karena…

“Wah, perhatian banget. Mau juga dong, Nin. Nih gue jalan di samping lo,” goda another man.

Males, gue gak tahu lagi cowok yang mana, yang jelas sekarang gue gak sengaja terkepung. Jarak tangga sebetulnya dikit lagi, hanya saja butuh waktu lebih untuk mencapai kesana.

Gue berhenti. Pengin deh gue sumpel mulut mereka semua. Tapi, tangan gue hanya dua. “Gue permisi ya, mau keatas,”

“Mau kemana, Nin? Sini gue anterin!”

“Jangan sama dia, Neng. Sama Abang aja sini.”

“Nanti abis ke atas, makan bareng yuk, Nin,”

Gue menggaruk tengkuk yang tidak gatal, saking bingungnya.

“Gatel ya, Nin? Ke salon yuk, gue bayarin!”

Gue pasrah, mata gue udah memanas, menahan tangis.

“Ngapain sih?” ada sebuah suara yang mencoba melerai kepungan ini.

“Ada cewek, Grad. Sini, modelan elo nih!” seru seseorang yang teman yang dekat dengan Nina.

Gue memicingkan mata ketika menerka siapa lagi cowok itu. Satu… dua… tiga… Gue menghela napas, gue gak kenal dia. Gatau deh bakalan terjadi apa lagi sehabis ini. Cowok itu sepertinya agak punya kuasa, terlihat beberapa temen cowok yang lain malahan ngasih dia jalan buat lewat mendekati gue. Oh! Ada dua kacung? Babu? Yang nempel kayak perangko di belakangnya juga.

Cowok itu ngeliatin gue dari atas sampai bawah. Meneliti, menyelidik terus senyum miring. What the fuck?! Ngeselin banget. Sabar, Nina!

“Cewek kayak gini mana bisa jadi tipe gue?! Kalian tuh gimana sih? Udah sana, biarin dia lewat.”

Gue mentautkan alis. Apa dia bilang?! Fine. Ini ibarat dua sisi magnet, ada plus ada minus, tapi karena gue kuliah di jurusan administrasi publik, gue gak mungkin menjelaskan ini panjang lebar.

Seperti tersengat listrik, bukannya marah, tapi gue malah berusaha menerobos kerumunan, secepatnya berjalan menuju tangga. Sekilas, hanya sekilas, namun gue memastikan dia mendengar, gue mengucapkan terima kasih dalam bahasa asing dan saat itu juga, dia tersenyum singkat.

“Ke sini tuh perjuangan banget. Sadis ya anak-anak teknik,” Nina langsung mengucapkan kata-kata itu.

“Lo diapain?” tanya Citra.

“Di kerubungin, terus catcalling. Ah, besok-besok gue gak mau lagi deh ke fakultas lo. Sedih gue.”

Citra mentautkan alis. “Terus, lo kok bisa selamat?”

Nina menaikan satu bahunya cuek. “Ada yang nolong, tapi ya gitu… Kayak ngeledekin gue. Cuma ya syukur deh, gue masih bisa sampe disini.”

“Siapa? Siapa? Utang budi lo sama dia tuh,” ledek Citra.

“Gatau nama. Tapi tadi ada yang manggil dia dengan sebutan ‘Grad’. Grad apa? Graduation? Hahaha,” hanya Nina yang tertawa, Citra malah terpaku. “Kenapa lo, Cit? Udah yuk, kantin. Laper nih. Satu jam lagi gue masih ada kelas.”

Citra mengangguk dan mengikuti langkah Nina dengan otak yang masih berpikir keras. “Gradien tumben mau ngelepasin dan membantu gitu. Jangan-jangan…,”

“Apa sih, Cit?! Udah yuk, kita tuh hidup di dunia nyata, bukan novel, gue yakin, pertolongan dia tadi gak ada maksud khusus.”

“Bagi lo! Ah! Yaudah yuk. Makan, makan, makan!” teriak Citra kesenangan.

Das könnte Ihnen auch gefallen

Reinkarnasi Agen Khusus: Dewi Yang Maha Kuasa dari Transmigrasi Cepat

Dia adalah Aktris Terbaik yang baru dinobatkan di Lingkaran Hiburan sekaligus putri kedua yang lama hilang dari Keluarga Ye di Kota Kekaisaran, sebuah fakta yang diketahui semua orang. Putri tertua dari Keluarga Ye adalah Ketua Grup Fenghai; putra ketiga dari Keluarga Ye, seorang figur penting di Kota Kekaisaran; tetapi putri kedua yang ditemukan hanyalah sekadar hiasan dalam Lingkaran Hiburan. Ayahnya tidak mencintainya, ibunya tidak menghargainya. Namun, tidak ada yang tahu, di balik kedok seorang hiasan, dia adalah seorang Agen yang luar biasa yang menjadi masalah bagi kekuatan internasional! Tak terduga, dia membuat kesalahan, tertipu, dan secara tidak sengaja mengikat dirinya dengan sistem untuk menyelesaikan tugas dan menyerap energi. Sejak itu, dia mendominasi di semua alam semesta paralel, menulis ulang kehidupan tragis orang lain. Di mana pun dia berada, dia berkembang dengan mudah. Yang tidak dia duga, bagaimanapun, adalah bertemu dengan seorang figur penting dari kekuatan misterius… Ketika dia akhirnya memulihkan kekuatannya untuk kembali ke bentuk puncaknya, dia bisa melepaskan identitasnya sebagai putri kedua Keluarga Ye; dia bisa menolak warisan keluarganya. Namun, jika dia tidak memberikan perhitungan yang baik kepada mereka yang berkomplot melawannya, bagaimana dia akan memberi keadilan pada gelar Agen Utama yang dengan susah payah dia dapatkan? Saat identitasnya sepenuhnya terungkap, saat itulah dia akan bersinar! *** Satu seorang pemuda misterius yang luar biasa, yang lainnya adalah Agen Utama yang terkenal di dunia, inilah pertarungan antara dua tokoh yang tangguh. *** Judul alternatif dari novel ini termasuk "Pahlawan Wanita Sungguh Menakjubkan" dan "Pahlawan Sungguh Tampan". —【Menyegarkan】【Transmigrasi Cepat】【1v1】

Road of Flowers · Urban
Zu wenig Bewertungen
534 Chs

Satu Malam Liar

Lucinda Perry, seorang penyendiri sosial dan pekerja keras, berjanji pada dirinya sendiri untuk benar-benar menggila di ulang tahunnya yang ke-25 dan bahkan mencetak one night stand jika ia mendapatkan promosi yang sudah lama ditunggu di pekerjaannya. Beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-25, dia dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dan tidak hanya itu, tapi ke kantor pusat di kota yang berbeda. Harus menghabiskan malam ulang tahunnya di kota baru, dia pergi ke klub di mana dia bertemu dengan orang asing tampan, Thomas Hank, yang menawarkan diri untuk menjadi one night stand-nya setelah melihat daftar berani-melakukannya, yang termasuk memiliki satu malam berdiri. Thomas Hank, setelah digunakan oleh beberapa wanita di masa lalu, bertekad untuk mendapatkan wanita impiannya yang akan mencintainya untuk dirinya sendiri dan bukan karena kekayaannya. Jadi ketika dia bertemu Lucinda Perry yang imut dan polos di klub, dia memutuskan untuk menjaga identitas aslinya dari dia dan mencari tahu apakah dia layak untuk dia pertahankan. ***Excerpt*** Apa yang lebih menghibur daripada sisi karakter yang gila? Katakan halo pada Sonia dan Bryan. Jantung Sonia berhenti berdetak sebentar, lalu berbagai pemikiran mulai berterbangan di kepalanya pada saat yang sama. Bryan Hank? Idola selebriti yang dia naksir sedang berlutut tepat di depannya dan memintanya untuk menjadi istrinya? Apakah dia salah mengira dia dengan orang lain? Apakah mungkin ini adalah lelucon, atau mungkin ini seperti salah satu lelucon selebriti dan ada kamera-kamera di sekitar, menunggu untuk merekam dia membuat dirinya tampak bodoh? Atau mungkin dia sedang bermimpi? Sonia bertanya-tanya sambil melihat-lihat sekitar mereka, tetapi yang dia lihat hanyalah penonton yang penasaran. "Tolong! Jadilah istriku dan buat aku menjadi pria paling bahagia di Bumi," katanya dengan suara keras yang menarik perhatian semua orang. Editornya yang telah ditunggunya selama lebih dari satu jam karena dia mencoba menandatangani kesepakatan dengan produser film yang tertarik dengan salah satu ceritanya, muncul saat itu juga, "Sonia, kamu kenal Bryan Hank?" Tanyanya dengan heran saat melihat adegan di depannya. Sepertinya sudah berjam-jam sejak Bryan berlutut, tapi ternyata baru satu menit. Bryan tahu tidak ada wanita yang cukup gila untuk menerima proposal gila seperti itu, dan bahkan jika ada yang mau menerima, membayarnya dan membatalkan keseluruhan hal tersebut akan mudah karena yang dia inginkan hanyalah skandal yang bisa terjadi dari situ. Judul beritanya mendatang akan tentang proposal pernikahan yang ditolak atau pertunangannya yang dikatakan, yang cukup membuat Sophia lepas dari kaitannya. "Ya!" Jawab Sonia dengan semangat sambil menganggukkan kepalanya dan mengulurkan jarinya agar dia memakaikan cincin pertunangan. "Ya?" Tanya Bryan dengan bingung saat mendengar jawabannya. "Ya! Aku akan menjadi istrimu dan membuatmu menjadi pria paling bahagia di dunia!" Sonia berkata dengan tertawa dan menggerakkan jarinya hingga Bryan memasukkan cincin itu ke jarinya. Secara mengejutkan cincin itu adalah ukuran yang tepat untuknya, dan duduk di jarinya seolah-olah dibuat khusus untuknya. Suara tepuk tangan meledak di sekitar mereka saat Sonia berdiri dengan senyum lebar di wajahnya dan memeluk Bryan sebelum menciumnya tepat di bibir. Bryan sedikit terkejut dengan keberaniannya tapi cepat pulih karena ini adalah permainannya, dan dia harus ikut serta. Dia lah yang mendekatinya terlebih dahulu, bagaimanapun juga. Jadi ketika dia mencoba memutuskan ciuman, dia memegang dagunya dan perlahan menggigit bibir bawahnya sebelum membuka bibirnya dengan lidahnya dan mengisapnya dengan cara yang menggoda, mengeluarkan desahan dari Sonia. Sonia merasa pusing. Ini terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Itu haruslah mimpi. Bagaimana lagi dia bisa menjelaskan bahwa pada suatu saat dia duduk di lobi hotel menunggu editornya, dan pada saat berikutnya dia bertunangan dengan idola selebriti yang dia naksir dan menciumnya di sini di depan umum?

Miss_Behaviour · Urban
Zu wenig Bewertungen
1016 Chs

WANITA-MALAM

Demi mendapatkan banyak uang, Ariela terpaksa memilih jalur cepat sebagai wanita malam. Ariela sendiri merupakan wanita yang sangat terkenal di club malam mewah yang berada di kota Manhattan ini. Ia terpaksa bekerja di tempat ini demi menyembuhkan penyakit ibunya yang sangat membutuhkan biaya banyak. Suatu malam, seorang pria yang cukup misterius itu meminta wanita yang dilihatnya untuk tidur bersama dengannya. Wanita itu adalah Ariela—wanita yang sangat professional dalam pekerjaannya. Pria ini terkenal sudah banyak meniduri wanita. Dan dia tidak suka tidur dengan wanita yang sama. Rey—pria yang sudah tidur dengan Ariela itu merasa ketagihan. Baru kali ini ia ingin tidur dengan wanita yang sama. Ia tidak merasa rugi membayar Ariela dengan harga yang fantastis. “Layani aku setiap malam. Dan aku akan memberikan kamu satu juta dollar untuk sekali main, jika dalam satu malam kita bercinta tiga kali. Maka kau akan menerima tiga juta dollar. Pindahlah ke rumahku, bagaimana?” tawar Rey saat melihat wanita yang memiliki tubuh seksi itu sedang memakai pakaiannya. “Aku akan memikirkannya,” jawab Ariela dengan tenang. Walau ia bekerja sebagai wanita malam, tetap dirinya masih memiliki harga diri. Ia tidak mungkin tinggal di tempat pria asing. “Menarik, baru kali ini ada orang yang ingin berpikir lebih dulu untuk mendapatkan tawaran yang fantastis,” ucap Rey di dalam hatinya. Follow ig author @natalia_theresyana87

Natalia_Theresyana · Urban
5.0
275 Chs

MANJA OLEH TIGA SAUDARAKU: KEMBALINYA SANG PUTRI YANG TERLUPAKAN

Penny memiliki tiga saudara laki-laki: satu adalah CEO miliarder, yang kedua adalah letnan militer termuda, dan yang terakhir adalah aktor yang sukses. Ketiga pria sukses ini hanya memiliki satu kesamaan: menggertak Penny, adik perempuan yang menjadi incaran mereka. Adik perempuan yang mereka tidak pernah inginkan, dan yang mengaku sebagai saudara kandung mereka, sementara adik perempuan yang selama ini mereka hargai ternyata palsu. Setelah menjalani kehidupan yang penuh penindasan di rumah bibinya, beberapa orang yang berpengaruh datang kepada Penny dengan berita tentang asal-usul kandungnya yang sebenarnya. Dia mengira ia akhirnya terbebas dari cengkeraman bibinya, tanpa menyadari bahwa yang menunggunya justru lebih buruk. Pada usia 13 tahun, Penny hanya menginginkan satu hal: agar saudara-saudaranya mencintainya dan memperlakukannya seperti keluarga, sama seperti mereka mencintai adik perempuan palsu mereka. Dia bekerja dan belajar sepuluh kali lebih keras dari siapapun agar diterima oleh mereka. Dalam keputusasaannya, dia secara bodoh terjebak dalam perangkap yang telah diatur oleh seseorang yang berbahaya, tanpa mengetahui tindakannya itu akan menyebabkan kejatuhan saudara-saudaranya dan dia berakhir di penjara dengan hukuman mati. Pada hari eksekusinya, Penny hanya memiliki satu pikiran: Jika dia bisa kembali ke masa lalu, saudara-saudaranya bisa memanjakan adik perempuan palsu mereka sepuasnya! Dia tidak ingin ada hubungan lagi dengan mereka! Dan yang mengejutkan, Penny menemukan dirinya kembali ke hari itu semua dimulai: hari dia lahir. Seperti yang dia janjikan, kali ini, dia tidak akan bodoh mencoba mendapatkan cinta dan kasih sayang saudara-saudaranya. Lupakan keluarga! Dia akan menghasilkan banyak uang, hidup mewah, dan membentuk keluarga sendiri! Tapi tunggu, mengapa sekarang ketika dia tidak ingin ada hubungan dengan saudara-saudaranya, mereka malah terus mengusik urusannya? Bukankah mereka seharusnya memanjakan adik perempuan palsu itu? Mengapa mereka tidak membiarkannya sendiri?! Dan bagaimana mungkin dia menikah di kehidupan ini? Untuk mempersulit keadaan, suami yang tidak pernah dia miliki di kehidupan pertamanya tiba-tiba berinisiatif menjadi ayah dari anak-anaknya?!

BAJJ · Urban
Zu wenig Bewertungen
544 Chs

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Urban
Zu wenig Bewertungen
540 Chs

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beeindruckend! Sie wären der erste Rezensent, wenn Sie Ihre Rezensionen jetzt hinterlassen!

UNTERSTÜTZEN